Minggu, 04 Maret 2012

Long Legs Ahjussi?

Genre : Romance
Cast : Yoona, Donghae, dan lain lain
Cuap-cuap penulis :

Fanfict YoonHae lagi, akhirnya w('A'W). Sebenernya fanfict ini terinspirasi dari sebuah komik yang aku baca. Judulnya juga daddy long legs. Ceritanya baguuus banget makanya mau aku coba masukin ke fanfict.

Happy reading everybody...

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk setiap air mata yang kau teteskan,
Aku akan menebusnya dengan jutaan senyuman.
Untuk setiap luka yang tergores di hatimu,
Aku akan membayarnya dengan kebahagiaan.


-Long Legs Ahjussi-


Sebuah senyum terukir pada wajah cantik yang sempurna yang dimiliki seorang yeoja bernama Cho Yoona. Ia lalu mencium sebuah kertas berwarna putih dengan goresan tinta itu sambil terus tersenyum.

"Jeongmal Gamsahamnida, Ahjussi.." Yoona mengusap-usap surat itu sambil terus memandangi tulisan tangan diatas kertas yang sudah dibacanya sebanyak 33 kali.

"Dari long legs ahjussi-mu lagi, eoh?" goda suara seorang ahjumma yang sedang berjalan menghampiri Yoona sembari membawa nampan dengan segelas kopi dan segelas cokelat hangat. Nama bibi ini adalah bibi Yi Kyung, pemilik cafe yang sedang 'dihinggapi' Yoona sejak satu setengah jam yang lalu.

"terimakasih, bi." Yoona tersenyum ketika bibi Yi Kyung menyodorkan segelas cokelat hangat untuknya.

"Kau ini Yoong, bukankah sudah kubilang untuk berhenti menerima surat dari orang itu?" ujar  Bibi Yi Kyung sambil menyesap sedikit Kopinya.

"Aku bisa jaga diriku, bi. Lagipula aku merasa senang diperhatikan seperti ini." Sahut Yoona setelah ia menyesap cokelat panasnya.

"Kau sudah check ke kantor pos?" Bibi Yi Kyung membaca surat yang sedang tergeletak di meja itu.

"Sudah bi, tapi mereka bersikeras tak mau memberikan identitas pengirimnya padaku." Yoona mengerucutkan bibirnya saat menyatakan pengalamannya ke kantor pos kemarin. Aneh, bahkan para staff disana sama sekali tak mau memberi tahu Yoona siapa pengirim surat aneh ini.

"Aku hanya takut terjasi sesuatu padamu, Yoong. Seseorang yang kau juluki 'long legs ahjussi' itu pasti selalu memperhatikanmu. Bisa saja kan dia punya niat yang buruk dibalik kebaikannya? Mana mungkin ada orang yang mau memberikan kebaikannya secara cuma-cuma? Bagaimana jika dia adalah seorang kakek-kakek psikopat yang ingin menikahimu sebagai balas jasanya, hm?" komentar bibi Yi Kyung yang spontan mendapatkan tawa geli dari sang lawan bicara.

"Bibi, kau benar-benar berlebihan. Aku yakin long legs ahjussi bukan orang yang seperti itu, bi.." ujar Yoona sambil tetap serius meniup cokelat panasnya.


"Darimana kau yakin? ia bahkan sudah menolongmu sejak 2 tahun yang lalu, Yoong.." bibi yi Kyung menajamkan setiap kalimatnya.


"Karna aku merasakan kehangatan di setiap suratnya, bi. Aku merasakan kasih sayang seseorang yang tulus padaku.." jawab Yoona sesaat sebelum ia menyesap lagi cokelat panasnya.


"Baiklah, terserah padamu saja. Tapi kau harus hati-hati, arra?" bibi Yi Kyung menggenggam tangan kiri Yoona yang sedang tergeletak di meja.


"Mullon.. Lagipula bi, aku kan sudah ahli Judo." Yoona tersenyum lebar pada sang bibi, senyum yang mampu membuat siapapun yang melihatnya jadi tenang.


"Dasar kau ini. Tunggu sebentar ya, aku mau melayani pembeli dulu." bibi Yi Kyung lalu beranjak dari kursinya ketika mendapati seorang namja masuk ke dalam cafe dan sudah mendapat senyum dan anggukan per-ijinan dari Yoona.


Sepeninggal (?) Bibi Yi Kyung, kedua mata bening Yoona kembali menerawang ke luar jendela cafe. Di mana terlihat jalanan Seoul yang cukup ramai dengan beberapa gedung yang menghiasi pinggir jalanan, juga beberapa pasangan yang sedang menikmati indahnya langit malam kota Seoul yang cerah bertabur bintang yang juga sedang diguyur hujan. Dan Yoona baru sadar kalau minum coklat hangat seperti ini disaat hujan benar-benar asik.


"Kau sedang apa sekarang, ahjussi?" Yoona menatap sebuah bintang yang nampak dekat di langit malam sana, sambil membayangkan seperti apa wajah ataupun fisik sang 'ahjussi' yang sudah 2 tahun belakangan ini terus membantu dan memotivasinya.


Jangan tanyakan Yoona soal bagaimana ataupun seperti apa long-legs-ahjussi-nya itu. Bahkan untuk melihat sekalipun saja Yoona tak pernah. Yang Yoona tahu adalah 'ahjussi' ini sangat baik dan sangat peduli padanya. Peduli pada perasaannya, dan peduli pada apapun yang difikirkannya. Dan jika suatu saat nanti Yoona bertemu dengan 'ahjussi' ini, ia ingin memeluk dan berterimakasih atas apapun yang dilakukannya untuk Yoona selama ini.


Lalu bagaimana Yoona bisa mengenal 'long legs ahjussi'? Jawabannya singkat. Berawal dari kecelakaan kakaknya, Cho Kyuhyun.


Malam yang Yoona ingat betul tanggal berapa itu, tanggal 30 May tepat saat hari ulang tahunnya hampir habis. Ia dan Oppa-nya sedang dalam perjalanan untuk menghabiskan kesenangan hari ulang tahunnya, ketika sebuah mobil yang oleng melaju kencang lalu menghantamnya dan juga Kyuhyun. Dan betapa sakitnya lagi saat ia selamat sementara kyuhyun harus koma hingga dua tahun dan entah sampai berapa lama nantinya.


Tiga hari berturut-turut Yoona menangis tanpa henti, hingga akhirnya bagian administrasi menyatakan bahwa biaya pengobatan Kyuhyun sudah dilunasi dan bahkan ia akan dipindahkan ke ruan VVIP terbaik di rumah sakit. Yoona terus-terusan berusaha mencari berkas mengenai 'ahjussi baik hati' itu, karna sesaat ia sempat melihat seorang namja yang cukup tinggi sedang membayar biaya administrasi dan semua orang di rumah sakit itu nampak patuh padanya.


Dan akhirnya, 'ahjussi' ini menulis surat yang isinya hanya menenangkan Yoona dan mengatakan kalu dia orang baik-baik yang mulai sekarang akan menjaga dan melindungi Yoona selama Oppa-nya terbaring di di rumah sakit.


Dan mulai saat itu juga, semua keajaiban dalam hidupnya terjadi. Rumah kontrakan kecil Yoona sudah dibeli dan diserahkan kepemilikannya pada dirinya, Pelunasan biaya rumah sakit Kyuhyun selama-lama ia tinggal di sana, pelunasan biaya sekolah Yoona hingga ia lulus SMA kelak, dan uang bulanan yang terus-menerus masuk secara misterius ke rekening Kyuhyun yang di serahkan untuk membiayai hidup Yoona.


'Ahjussi' itu bilang ia tidak ingin Yoona bekerja karna Kyuhyun Koma. Ia ingin Yoona tetap bersekolah, tetap berceria dan menjalani hidupnya seperti biasa.


Dan sejak saat itulah, Yoona semakin mengagumi sosok ahjussinya. Sosok orang yang benar-benar dermawan yang mau membantu Yoona dan terus memotivasinya selama dua tahun ini.


Yoona lalu mengalihkan pandangannya dan juga lamunannya lalu mulai mengaduk-aduk tas selempangnya, mencari sesuatu. Setelah menemukan selembar amplop dan secarik kertas beserta penanya, Yoona mulai fokus menulis.


Aku sudah terima suratmu, ahjussi. Jeongmal Gamsahamnida...
Besok adalah peringatan 4 tahun kematian orangtuaku, ahjussi.
Maukan, kau datang ke rumah sakit tempat Kyu Oppa dirawat untuk menyemangati aku?
Aku takut aku menangis nanti, ahjussi ^o^

Salam hangat dariku, 
-yeoja paling menawan sedunia :P-

Yoona dengan yakin melipat suratnya jadi dua dan memasukkannya ke dalam amplop.


"Balas segera ya, Ahjussi.." Yoona tersenyum sambil menerawang langit malam Seoul.




***




"Bibi, Aku pulang dulu ya.." Yoona melambaikan tangannya pada bibi Yi Kyung sambil berjalan mundur, daaan..


*BUGH*


Ia tersungkur di lantai. Tapi tunggu dulu... kalau ini lantai, kenapa empuk sekali? Kenapa tidak dingin? Dan kenapa Yoona sendiri masih memejamkan matanya? mungkin efek keterkejutan..


"Umm.. Maaf nona, tapi kau menindihku." Sebuah suara menginterupsi kerja otak Yoona yang sedang lamban. Ia serta merta membuka matanya dan langsung melotot ketika ia mendapati seorang namja tengah tertidur dengan tidak elitnya dan berada di bawah tindihannya.

Biar kujelaskan posisi mereka. Yoona, sekarang sedang telungkup dan menindih seorang namja yang sedang telentang menangkap badan Yoona yang ambruk diatasnya? Sudah mengerti? aku juga belum mengerti -_-


Yoona langsung mencoba berdiri dan membantu namja itu berdiri juga, lalu ia membungkukkan badannya berkali-kali kepada namja itu.


"Jeoseonghamnida, Jeongmal jeosonghamnida.." Yoona membungkukkan badannya terus berharap namja itu mau meluncurkan sepatah kata untuk mengampuni kesalahan bodohnya.


"Gwaenchanayo, jinjja." Namja itu lalu menunjukkan sebuah senyum yang diikuti dengan sepasang lesung pipi yang sangat amat (ralat) sungguh-benar-benar mempesona.

Badannya tinggi, kulitnya putih, suaranya berat, wajahnya tampan, lesung pipinya dalam, dan tubuhnya terlihat kekar mungkin karna sering latihan.

"Ahh, tahaengimnida.." Yoona lalu tersenyum sekali lagi.

"Lain kali berhati-hatilah saat berjalan." kata namja itu lagi.

"Ne, arrasseo. Aku benar-benar minta maaf." Yoona membungkukkan badannya untuk yang terakhir kalinya.

"Hmm, tidak apa." Namja itu lalu tersenyum lagi, lalu membungkuk dan mengambil sesuatu.

"Ini milikmu?" tanya namja tinggi itu.

"Eoh?" Yoona memandang dengan cermat amplop yang sedang dipegang namja itu. BABBOYA! itu kan suratnya untuk long legs ahjussi!


"AH! Ne! itu milikku! Gamsahamnida." Yoona mengambil surat itu dari tangan sang namja.

"Kau ini benar-benar ceroboh, ya?" Namja itu tersenyum lagi. Pipi Yoona langsung merona seketika. Bayangkan saja? Diejek oleh orang yang baru perama kali ditemuinya. Sepertinya kebiasaan cerobohnya itu memang sudah melekat pada diri seorang Cho Yoona.

"Heheh, iya. Aku memang sangat ceroboh.." Yoona menggaruk belakang tengkuknya yang sebenarnya sama sekali tidak gatal.


"Tuan Choi Siwon!" Seru seorang ahjumma yang Yoona yakin itu adalah suara Bibi Yi Kyung.


"Ah, Bibi. Sudah lama tidak bertemu." Namja tinggi yang sekarang diketahui bernama Siwon itu membungkukkan sedikit badannya sambil tersenyum pada bibi Yi Kyung.


"Eh? bibi mengenal namja ini?" Yoona menunjuk-nunjuk Siwon dengan tidak elitnya.


"Tentu saja, Yoong. Dia ini adalah orang yang membantu bibi saat kebangkrutan cafe waktu itu." Bibi Yi Kyung menjelaskan.


"OH!! jadi kau orangnya!! Ahh!!! GAMSAHAMNIDA AHJUSSI!! berkat kau, bibi masih bisa melanjutkan bisnisnya." Yoona melompat-lompat girang sambil tersenyum.


"Chonmaneyo. Aku juga senang bisa berinvestasi di cafe ini," Siwon tersenyum sambil mengedarkan sepasang mata obsidiannya ke seluruh penjuru cafe.


"Kau mau minum apa? Espresso seperti biasa?" tanya bibi Yi Kyung. Siwon mengangguk sambil tersenyum.


"Dengan wafel juga?" tambah bibi Yi Kyung lagi. Siwon mengangguk.


"Kalau begitu tunggu sebentar ya, dan silahkan duduk. Yoona kau temani Tuan Muda Choi sebentar ya." ujar Bibi Yi Kyung sambil berlalu pergi, seakan-akan lupa kalau Yoona sudah pamit tadi.


"Kau bisa pulang. bukankah tadi kau bilang kau mau pulang?" tawar Siwon melihat Yoona yang menunjukkan ekspresi berfikir sambil mempertimbangkan dengan sangat lucu.


"A-Aniyo. Aku bisa menemanimu sebentar. Lagipula kau juga datang sendiri, kan? Kajja!" ujar Yoona riang sambil menarik ringan pergelangan tangan kanan Siwon yang masih terselip di balik saku mantel tebalnya.


***


"Kau tidak apa-apa kan ditemani Yoona? Aku harus mengurus pelanggan." ujar bibi Yi Kyung yang mengantarkan pesanan Siwon yang juga sekaligus memecahkan keheningan yang sedari tadi menyelimuti Siwon dan Yoona.


Siwon mengangguk lalu tersenyum untuk menjawab pertanyaan bibi Yi Kyung, lalu bibi Yi Kyung berlalu.


"Kau tidak mau makan sesuatu?" ujar Siwon sambil mempersiapkan garpu dan pisaunya untuk makan wafel. Yoona menggeleng pelan sambil tersenyum.


"Kalau begitu aku makan ya, selamat makan" Siwon tersenyum sekilas lalu mulai melahap wafelnya dengan serius sementara Yoona asik memperhatikan wajah lucu Siwon saat makan. Saat namja ini sedang memotong wafelnya, benar-benar serius wajahnya. Saat namja ini sedang mengunyah, terkadang lesung pipinya terlihat. Dan saat mulutnya penuh makanan, pipinya menggembung lucu. Benar-benar tampan.


"Kau sangat suka wafel, tuan?" tanya Yoona berusaha berinteraksi dengan 'tamu terhormat' bibinya itu.


"Hmm, begitulah. Rasanya unik di mulutku." jelas Siwon, Yoona mengangguk-angguk lucu.


"Bibi Yi Kyung bilang dia punya dua keponakan yang lucu. Apakah kau dihitung?" celetuk Siwon.


"Mullon!! Aku ini keponakannya yang paling lucu!" Yoona menggembungkan pipinya. Imut. itulah kesan pertama yang tertangkap otak Siwon saat melihat gerak-gerik yeoja di hadapannya ini.


"Yah! Kenapa kau menatapku aneh begitu?" Yoona mengerucutkan bibirnya.


"huh? Ani.. Anieyo." Siwon kembali melanjutkan makannya.


"Kau sekolah atau kuliah?" tanya Siwon lagi.

"Aish.. Memang aku sudah setua itu? Aku ini baru menginjak kelas 2 SMA tahu.." Yoona menopang dagu.

"Makanya kau kenakan sekali.." goda Siwon.

"Yah!!" Yoona menunjukkan ekspresi kesal terbaiknya, namun itu malah terlihat lucu di mata Siwon.

"Kau memang seperti anak anak!" goda Siwon lagi.

"Yah Choi Siwon!!" geram Yoona.

"Bocah!" goda Siwon lagi-lagi.

"YA- Hmmph!" Mulut Yoona sudah disumpal sepotong waffle dari Siwon.

"Sana makan yang banyak, biar cepat besar." Siwon menepuk-nepuk kepala Yoona lembut.

"YAAH!!" Yoona masih berteriak kesal sementara Siwon tertawa puas melihat yeoja lucu di hadapannya ini.
.
.
.

"Tuan Choi?"

"...."

"Iya, aku mengerti. Mereka sekarang sedang berbincang bersama.."

"...."

"Aku yakin mereka akan semakin mudah untuk dekat..."

"...."

"Ya, tentu saja. Terimakasih karna telah mempercayakan anakmu pada keponakanku."

"..."

"Kita lihat saja nanti, tuan Choi."






 TBC

 --------------------------------------------------------------------- 

3 komentar: