Jumat, 24 Februari 2012

KyuMin Moment...

Genre : YAOI
Cast : Kyuhyun, Sungmin, And other 
Pair : KyuMin~

> Huahahaahah! Akhirnya saya mencoba untuk bikin YAOI!! setelah otak saya terkuras untuk membuat fanfict YOONHAE, sekarang saya mau coba bikin Fanfict YAOI yang NGGAK ADA ADEGAN NO CHILDRENNYA SAMA SEKALI. Paling ngepol juga cuman adegan ciuman aja, Jadi jangan harap akan membaca yang begituan disini, okey? Enjoy.. Yang nggak suka? close aja.. :p


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------


*CUP*
.
.
.
*CUP*
.
.
.
*CUP*
.
.
.

Okey, yang terakhir adalah kecupan ke-28 yang diberikan seorang namja berambut ikal kepada namja berwajah aegyo yang sedang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Diketahui Namja itu tergeletak lemah di rumah sakit karna patah tulang kakinya ketika ia ditabrak oleh sebuah mobil. Terlihat dari kakinya kirinya yang masih di-gips.

"Ayo bangun, Minnie-hyung.. sampai kapan kau mau tidur terus?" kata namja rambut ikal yang juga bermata caramel berwarna senada dengan rambutnya.

Namja yang diajak bicara diam saja, tak ada tanggapan sama sekali. Masih tertidur sepertinya.

"Hyuunngg~~!" Namja yang diketahui lebih muda dari namja satunya ini mulai mengguncang-guncanggkan lengan Hyungnya perlahan.

Akhirnya ada hasil juga, namja berwajah aegyo yang lebih tua itu perlahan mulai membuka matanya, lalu mengucek-uceknya perlahan dengan kedua tangannya.

*CUP*

Dan satu kecupan lagi mendarat di bibir sang namja aegyo. Kecupan singkat (yang sudah diberikan berkali-kali dan sekarang jumlahnya menjadi 29 kali) dari namja dengan mata caramel itu membuat namja yang baru saja bangun mengerjap-ngerjapkan matanya bingung.

"Selamat pagi SungMinnie Hyung~!" sapa sang namja bermata caramel dengan senyuman manisnya.


"YAH CHO KYUHYUH!! kau mencuri kecupanku lagi kan?!" Bentak namja yang sekarang diketahui bernama Sungminnie (?), lebih tepatnya Sungmin. Sementara korban yang dibentak hanya terkekeh sambil menunjukkan tanda "V" dengan jarinya.


"Kau selalu saja begitu! Kan aku sudah pernah bilang padamu kalau aku tidak suka kau mencuri ciu--hmmmpphhff" Sungmin nampaknya belum selesai ngomel, tapi bibir imutnya buru-buru di lahap oleh namja bernama Kyuhyun itu. Dilumatnya perlahan, seakan menikmati setiap sensasi rasa manis yang ditimbulkan dari bibir Hyungnya. Kyuhyun melumatnya lamaaa sekali, hingga akhirnya Kyuhyun menyadari kalau Hyung-nya mulai kehabisan nafas. Ia lalu melepaskan ciumannya perlahan-lahan, lalu menatap Hyungnya penuh cinta.


"Aigooo Hyung! aku senang sekali melihat wajahmu yang merah ituuu~!!" Kyuhyun mencubit pipi chubby Sungmin yang sekarang makin merah seperti tomat akibat dari perbuatan mesum Kyuhyun tadi. Namun memang tak bisa dipungkiri, Sungmin menyukai perlakuan Kyuhyun. Terlalu menyukainya. 

Ia menyukai bagaimana Kyuhyun menyalurkan rasa hangat lewat pelukannya, Ia suka saat Kyuhyun menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya, ia suka saat kyuhyun menjahilinya walaupun itu sangat menyebalkan, yah, ia mencintai semuanya. Ia mencintai Cho Kyuhyun.


"Cham! Hari ini kau mau sarapan apa, hyung?" tanya Kyuhyun dengan sepasang mata caramelnya.


"Apa saja Kyu, asal jangan masakanmu.." jawab Sungmin asal sambil tersenyum geli. Ada kalanya kan sungmin menjahili kyuhyun? Oh ya, dan jangan tanya soal masakan Kyuhyun. Namja tampan itu pernah satu kali memasak ramen untuk Sungmin, dan kau tahu? Mie-nya terlihat sangat-amat-super-duper-ultra-extra-mega-combo lembek. Dan itu bahkan terlihat seperti Jeli. Jangankan memasak ramen, memasak air saja, jika diserakan pada Kyuhyun bisa jadi malapetaka besar.


"Ne, aku tahu. Masakanku memang tidak enak. Aku memang tak pandai memasak. Aku tidak sempurna. Aku tahu, aku bukan namjachingu yang baik untukmu, Hyung." Kyuhyun merajuk. Mata caramelnya berubah menjadi sayu. Aissh! Sungmin benci mata caramel Kyuhyun yang sayu itu. Sungmin selalu saja kalah jika Kyuhyun berdebat dengannya menggunakan mata itu.


"Siapa bilang begitu, hm?" Sungmin meraih tangan Kyuhyun yang masih bertengger di pinggir kasur tempatnya berbaring.


"Kau itu namjachingu paling sempurna untukku, kau tahu?" kata Sungmin sambil menggenggam erat tangan namjachingunya, berusaha membujuk Kyuhyun agar tak lagi merajuk.


"Wae? Wae? Apa karna aku tampan?" tanya kyuhyun dengan sejuta kepercayaan dirinya yang memang tinggi sekali.


"Ya, itu salah satunya. Tapi yang paling penting adalah, hatimu itu baik.." kata Sungmin sambil tersenyum tulus pada Kyuhyun.


"Goomawo Hyung.. Kau juga namjachingu paling sempurna untukku!" Kyuhyun menggenggam tangan Sungmin dengan tangan lainnya.


"Waeyo?" Sungmin memiringkan sedikit kepalanya, bingung. Benar-benar sangat aegyo, membuat Kyuhyun ingin menelan namja imut di hadapannya ini bulat-bulat.

Kyuhyun lalu mengecup kening Sungmin sebentar, namun dengan penuh rasa sayang. Lalu setelah melepaskan kecupannya, Kyuhyun menusap-usap lembut kepala Sungmin.

"Karna kau menyempurnakan semua kekuranganku.." lanjut Kyuhyun sambil memasang mata caramelnya yang bersinar itu, sungmin tersenyum senang. Ia merasa benar-benar beruntung punya Namjachingu yang dicintai dan mencintainya.

*
*
*

"Kau mau beli es krim, Hyung?" tawar Kyuhyun sambil menghentikan kegiatannya mendorong kursi roda Sungmin. Sekarang mereka sedang berjalan-jalan bersama di taman. Dengan Kyuhyun yang dengan setia mendorong kursi roda Sungmin, dan Sungmin yang terus menyemangati Kyuhyun.


"Ne!! Aku mauu~!" seru Sungmin senang.


"Baiklah..!! ayo kita berang-"

"Tunggu Kyu.." wajah Sungmin tiba-tiba berubah jadi lesu.



"Hm? Waeyo Chagi?" Kyuhyun mengintip sedikit wajah Sungmin dari posisinya yang sedang berdiri di belakang kursi roda Sungmin.


"Apa kau tidak lelah mendorong kursi rodaku terus? Apa aku tidak merepotkanmu? Kita sudah berjalan-jalan seharian... Dan..."


*GREP*


Kyuhyun memeluk Sungmin dari belakang. Ia mengalungkan tangannya di leher putih Sungmin, lalu menopangkan dagunya di atas cerukan leher dan bahu Sungmin. Awalnya Sungmin memang sedikit geli karna nafas hangat Kyuhyun menerpa lehernya, namun kehangatan dari pelukan yang disalurkan oleh namjachingunya ini benar-benar membuatnya merasa nyaman, walaupun agak canggung karna tidak sedikit orang yang memperhatikan mereka.


"Kyu..." gumam Sungmin pelan.


"Bukankah sudah kukatakan berulang kali padamu hyung.. kalau aku akan selalu ada di sampingmu, aku akan selalu membantumu.." Kata Kyuhyun sambil mengeratkan pelukannya pada Sungmin.


"Aku tahu Kyu, tapi tidakkah itu membuatmu lelah? Aku juga tak mau merepotkanmu." jelas Sungmin sambil memegangi tangan Kyuhyun yang mengalungi lehernya.


"Kau tidak pernah membuatku lelah, Hyung. Saat aku bersamamu... Molla, aku hanya tak bisa merasakan lelah, sedih, ataupun sakit Hyung. Aku selalu merasa bahagia jika aku bersamamu Hyung.." ucap Kyuhyun lagi.


Entah kenapa Sungmin merasa bahagia mendengar Kyuhyun mengatakan gombalan itu, Sungmin merasa Kyuhyun mengatakannya dengan tulus dari dalam hatinya.


"Jinjjayo, Kyu?" Sungmin tersenyum polos.

"NE!!! Tentu saja Hyung! Karna aku mencintaimu Hyung, sungguh-sungguh mencintaimu.." Kyuhyun mengecup cepat pipi Sungmin, membuat Sungmin terkejut dan refleks berteriak "YAAAH!"

*
*
*

"Aku benar-benar tidak suka rumah sakit.." gerutu Sungmin saat ia melihat Kyuhyun masuk ke kamar rawatnya sambil membawa segelas air dan obat yang Ia tahu benar rasanya tak akan seenak mengunyah permen rasa strawberry atau gula kapas.

"Minnie Hyuuuung~!! saatnya minum obaat!!" kata Kyuhyun ceria sambil mendekati Sungmin lalu duduk di pinggiran ranjang rumah sakitnya.

"Hyung? waeyo?" Kyuhyun langsung kebingungan melihat Sungmin tiba-tiba membekap mulutnya dengan tangannya sendiri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Sungmin menggembungkan pipinya sambil mengerucutkan bibirnya. 


"Ah..!! Arrasseo.." Kyuhyun mengangguk-angguk mengerti melihat polah tingkah namjachingunya yang sudah merajuk seperti ini.


"Kau tak mau minum obatmu, eoh?" Kyuhyun menunjukkan evil-smirk andalannya sambil melirik tajam ke arah Sungmin.


"Ayolah Hyung.. Obatnya tidak pahit kok. Sungguh." Kyuhyun berusaha membujuk Sungmin, tapi Sungmin masih geleng-geleng dan menjaga jaraknya dengan Kyuhyun. Sementara Kyuhyun sibuk menyusun siasat agar namjachingunya mau minum obat, dan tiba-tiba saja ide itu melintas di otaknya..

*CLLLIIINNNGG!!!!!* (sound effect kalo kyuhyun dapet ide -_-)

"Yah, sayang sekali kalau obat ini tidak di minum..." Kyuhyun melirik kapsul itu dengan tatapan iba yang ditujukan pada kapsul kecil berwarna putih.

"Minnie Hyung! Bagaimana kalau aku saja yang minum obatnya. Oke?" tawar Kyuhyun sambil menggenggam kedua tangan Sungmin. Sungmin mengerjap-ngerjapkan matanya tak percaya.
Ia yakin sekali pasti ada rencana jahil Kyuhyun, entah apa bentuknya.


"Sungguh! Aku yang akan meminum obatmu! Lihat ya.." Kyuhyun memasukkan kapsul itu ke dalam mulutnya, lalu menyembunyikan obat itu dibawah lidahnya.


"Nah, sudah kan? sekarang obatnya sudah hilang.. Hyung harus menciumku!" pinta Kyuhyun.


"Mwo?! Memangnya siapa yang menyuruhmu minum obat itu?!" jawab Sungmin santai


"Ayo Hyung cepat cium akuuu!!!" Kyuhyun meronta-ronta menahan rasa pahit yang terus-terusan mengalir dari kapsul itu.


"Andwae!" Sungmin melengos sambil terkekeh geli melihat tingkah Khuhyun.


Namun karna Kyuhyun sudah tak sanggup lagi menahan rasa pahitnya, Ia dengan cepat langsung menarik tengkuk Sungmin dan mencium bibir namja itu. Awalnya hanya lumatan kecil yang diikuti pukulan-pukulan kecil Sungmin yang minta dilepaskan dari ciuman Kyuhyun.


Namun akhirnya Kyuhyun menggigit kecil bibir bawah Sungmin, membuat Ia terkejut dan otomatis membuka mulutnya. Dan kesempatan itu tidak disia-siakan Kyuhyun. Ia langsung memasukkan pil dari mulutnya tadi ke mulut Sungmin dengan sangat cepat, lalu ia melumat bibir Sungmin lagi.


Dan yah, akhirnya Sungmin menelan pil itu juga. Walaupun dengan paksaan ciuman dari kyuhyun.


"Bagaimana..? Obatnya jadi terasa manis, kan?" goda Kyuhyun sambil menepuk-nepuk pucuk kepala Sungmin lembut sesaat setelah mereka berciuman.


"Dasar kau Yadoong!!" Sungmin memukul-mukul Kyuhyun, walaupun akhirnya mereka tertawa bersama.


"Aku suka bibir Hyung, rasanya manis..." goda Kyuhyun lagi.

"YA CHO KYUHYUN!!!!" Sungmin memberontak dengan wajahnya yang memerah saat Kyuhyun mulai mendekatkan wajah mesumnya itu ke wajahnya..

*
*
*

"Kyu.. Aku ngantuk, ayo tidur.." Rengek Sungmin yang daritadi tidak dihiraukan Kyuhyun yang sedang asik dengan PSPnya.

"Kau tidur duluan saja Hyung, nanti aku menyusul, kan aku tidur di sofa." jawab kyuhyun sekenanya sambil masih fokus pada benda elektronik hitam itu.

"Kyuu~!" rengek Sungmin lagi.

"Tidurlah duluan Hyung~!" jawab Kyuhyun datar lagi.

"Aaaa Kyuuu~~!!!" rengek sungmin lagi. Dan bukan Sungmin namanya kalau nggak dapat perhatian dari Kyuhyun.

"Ne Ne Ne!!!!" Kyuhyun langsung mematikan PSPnya, dan meletakkannya di atas meja dekat sofa.


"Loh, Kyu? Kenapa kau disini?" Sungmin kebingungan melihat Kyuhyun tiba-tiba mengampirinya dan duduk di pinggir ranjangnya.


"Mau tidur. Tadi Hyung bilang mau tidur?" Kyuhyun sepertinya mau menggoda Sungmin lagi. Bukan Kyuhyun namanya kalau sama sekali tak menggoda Sungmin.


"Kau bilang mau tidur di sofa?" tuding Sungmin.


"Itu kan kalau aku masih main PSP. Kalau tidur lebih awal ya aku maunya tidur di kasur." jelas Kyuhyun.


"Berarti kita tidur bersama, begitu?" Sungmin masih bingung.


"Nde!" Kyuhyun lalu menarik Sungmin yang masih dalam posisi duduk hingga ikut terbaring juga di samping Kyuhyun, Kyuhyun lalu mendekapnya dalam posisi tidur.


"Sudah cepat tidur.. selamat malam.." Kyuhyun tersenyum senang karna bisa menang dari Sungmin.


"Selamat malam juga Kyu..."


"Saranghae Hyung.. Neomu neomu saranghae Lee Sungmin..."


"Ne, Nado saranghae Cho Kyuhyun..."




Setidaknya, biarkan mereka berduaan dulu malam ini, eoh? ;)












FIN




-------------------------------------------------------------------------------------------------------------



 gimana nih komentarnyaa?? :)

Makasih banyaaaak

Sabtu, 11 Februari 2012

"Y"

Genre : masih romance ^o^
Cast : Yoona, Donghae, dan yang lain muncul sesuai waktunya..
Disclaimer : Semua tokoh punya hidupnya masing-masing, saya hanya pinjam nama sajaah ;)

Fict ini tercipta karna aku suka banget dengerin lagu Super Junior - Y.

Sempet jadi kontroversi juga sih, soalnya kata orang-orang Donghae menciptakannya karna hubungannya dengan "Y" (kalo aku kira sih Yoona) sedang merenggang. Liat aja deh liriknya. Galau abiss! Salut buat Donghae Oppa yang udah nyiptain lagu ini.


Summarry :

Tentu saja! Dan Hae-ah! seharusnya judul lagu itu "E" bukan "Y"..." protes Eunhyuk.

"Mianhae, Hyukkie-ah! Lagu ini kuciptakan khusus dan sangat spesial untuk seseorang yang spesial juga diluar sana." jelas Donghae. Yoona membekap mulutnya lagi seakan tak percaya akan apa yang didengarnya.

"Woah? Khusus? Siapa dia? Apakah inisial namanya "Y" juga?" Leeteuk menggoda Donghae lagi.

ENJOY

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

.neol bomyeon (nan) useumman (nawa) sujubeun misokkajido Yeah
nal boneun ne nunbicheun seulpeun geol hoksi ibyeoreul malharyeogo hani Baby.

Mendengar suara namja ini lagi, Yeoja itu menggigit bibir bawahnya. Perlahan-lahan namun semakin erat. Sementara jemari tangannya mencengkeram kuat ujung bajunya sendiri. Berusaha menahan tangis. Semakin lagu ini mengalun, semakin terasa setiap kepedihan yang terukir jelas di hati.

.maeilgachi tto banbokdoel nae moseube neoneun geurido jichyeonneunji nal yongseohagenni?
dasi hanbeon deo saenggakhae saenggakhaejullae ijeneun nochi anheulge.

Fikirannya tentang namja itu masih saja membuat nafasnya tercekat. Air matanya semakin banyak menggumpal di pelupuk matanya, memaksa untuk keluar dan mengalir, tubuhnya juga bergetar, dan wajahnya semakin merah. Ini makin terasa perih, semakin terasa perih di hatinya. Namun ia masih ingin tahu apa arti lagu ini. Apa yang ingin diungkapkan sang penulis untuk dirinya? Apa?

.neoreul ullin geon naega baboraseo
neoreul bonaen geon naega bujokhaeseo neol
jiuryeo haetdeon geureon nareul yongseohae jwo nal
jebal dasi sumeul swil su itge.

Jadi ini... Arti dari lagu yang diciptakan untuknya? Namja itu memintanya kembali? Tcih..! Sungguh keterlaluan. Tapi kenapa... Bahkan Yeoja ini harus berjuang mati-matian menahan agar air matanya tak mengalir keluar. Seharusnya Yeoja ini bisa dengan mudah menarik headphone yang sedang bertengger indah di kedua telinganya, tapi ia tak mampu. Ia tak kuasa. Rasa penasarannya dan juga Rasa cintanya melebur dan menguasai dirinya agar mauu mendengarkan lagu ini dari awal hingga akhirnya.

.neol bomyeon (nan) nunmuri (heulleo) nareul baboro mandeuneun neo
hoksirado ne mam byeonhal ttae doraol gire naega seo isseulge Baby.

Semakin lama semakin banyak kenangan yang berputar di kepala yeoja ini, Ia juga semakin suliit membendung air matanya sendiri. Ia berusaha menengadahkan kepalanya, melihat ke arah langit biru cerah yang dihiasi awan-awan yang cantik. Namun nihil, Air matanya berkumpul semakin banyak.

.junbihaetdeon ne ibyeori naegeneun jigeum jugeul geot gachi apa sigani jinado
ajik neoreul bonaegien bonaegieneun hae julge neomu manheunde Yeah.

Astaga... Apakah namja ini sungguh-sungguh tulus mengungkapkan perasaannya lewat lagu yang ia ciptakan untuk seseorang dengan inisial "Y" ini? Yeoja ini juga sudah tang sanggup lagi membendung air matanya yang volumenya juga semakin bertambah. Ia menangis. Air matanya mengalir begitu deras. Hancur sudah benteng pertahanannya hanya karna sebuah lagu yang kata namja itu dia ciptakan khusus untuknya. Yeoja ini membekap mulutnya sendiri untuk meredam suara tangisnya yang meledak semakin keras.

.neoreul ullin geon naega baboraseo
neoreul bonaen geon naega bujokhaeseo neol
jiuryeo haetdeon geureon nareul yongseohae jwo nal
jebal dasi sumeul swil su itge.

Yeoja ini tahu benar ini hanyalah tak-tik sang namja untuk meluluhkan hatinya. Tapi kenapa ia masih menangis? Kenapa ia merasa lagu ini begitu tulus didedikasikan untuknya? Apakah "Y" itu "Yoona" ? inisial namanya? Namja itu juga mengatakan bahwa lagu ini didedikasikan untuk dirinya. Ya, namja itu bilang begitu.

Rap
.eodiseobuteo yaegihalkka eonjebuteonga mworalkka sojunghamiran geol irheogatjanha (mal an haedo aljanha)
geundeyo, geudaeyeo uri hamkkeyeotdeon ilbun ilchoga nunbusige areumdapdeon yeppeun misoga geuriwo ne mame kkok dakil
nae seulpeun gidoga i bissogeul jina hoksi bol su isseulkka
naega jigeum neomu apa nega tteonan jigeumi nan neomu apa mwoga iri himdeunji maeil bam nan neol saenggakhae
harurado an hamyeon nae mami buranhan geol neon ani eum ani moreugetji ireon nal al riga eobtji
neodo gakkeum nae saenggagi nandamyeon geu ttae neon doraomyeon dwae.

FLASHBACK START

"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu." ucap seorang namja yang mengenakan topi dan jaket serta kacamata hitam yang berdiri di depannya. Yoona tahu benar itu Lee Donghae. Salah satu personil Super Junior yang sangat terkenal, digilai banyak yeoja, yang secara unik bertemu dengannya, dan juga menjalin cinta dengannya, dan satu lagi, yang dengan tega mempermainkan hatinya.
"Apa yang ingin kau pesan, tuan?" tanya Yoona dengan ekspresi datar. Mengingat ia masih menggunakan seragam pegawai coffe shop ini, ia harus melayani tamu, kan? Coba saja kalau ia sudah tak menggunakan seragam sialan ini, ia pasti sudah kabur menghindari namja brengsek di hadapannya ini.

"Apakah begini cara pegawai di sini melayani tamu mereka?" tanya namja itu dengan 'evil-smirk'nya sambil melepas kacamata hitamnya dan menggantungkan benda itu di jaketnya.

"Bisakah aku catat pesananmu, tuan?" Yoona berusaha memaksakan seulas senyum untuk namja brengsek ini. Paling tidak, setelah keinginannya terpenuhi ia akan pergi, bukan?

"Satu vannilla latte panas, dan Blueberry pie. Semuanya take away." jawab namja itu diluar kepala. Seakan-akan ia sudah sering sekali memesan semua itu. Dan Yoona tahu benar kalau pesanan itu sama persis seperti pesanan kesukaannya. Semuanya makanan kesukaan Yoona.

"Baiklah, mohon tunggu sebentar. Semuanya jadi 4500 won." jawab Yoona ogah-ogahan.

"Ini uangnya." Donghae menyerahkan selembar uang dan Yoona menerimanya. Entah karna kesengajaan Donghae atau murni ketidak sengajaan, tangan mereka bersentuhan. Membuat Yoona harus berdehem untuk membuat Donghae melepaskan tangannya.
"Ini pesananmu tuan, Gamsahamnida. Datanglah lagi lain kali." Yoona menyerahkan sebuah paperbag dan sebuah gelas kopi yang tertutup rapat sambil membungkukkan sedikit badannya, memberi hormat pada tamu. Donghae menerima bungkusan itu, lalu memasukkan sesuatu ke dalamnya, dan memberikannya lagi untuk Yoona.

"Untukmu." kata Donghae seakan-akan menghapus semua kebingungan yang terpancar di wajah Yoona.

"Untukku?" Yoona mengernyitkan dahinya tidak mengerti.
"Ambil saja dulu, baru kujelaskan semuanya." Donghae menyodorkan bungkusan itu lagi. Yoona setengah hati menerimanya.

"Mianhae atas semua kesalahanku selama ini, aku merindukanmu." kata Donghae jelas-singkat-dan sangat padat.

"Huh? Begitu saja?" Yoona tersenyum pahit.

"Dan jangan sekali-sekali mengganti nomor handphonemu, Yoong. Aku akan selalu menemukanmu walaupun agak sulit mencarinya." Donghae menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menunduk dan tersenyum polos.

"Tcih.. Yoong? Kenapa kau selalu memanggilku begitu? Aku bukan Yoong-mu lagi, Tuan." Yoona makin pedas saja melontarkan ucapan-ucapannya.

"Aku tahu, tapi akan. Kita akan kembali. Karna kita saling mencintai. Bukankah begitu?" Donghae mendekatkan wajahnya pada wajah Yoona, walaupun masih terhalang mesin kasir.

"Sepertinya kau berharap terlalu tinggi, Lee Donghae-ssi. Aku takkan kembali lagi padamu sekalipun aku masih mencintaimu." Yoona memasang wajah datarnya, walaupun pelupuk matanya sudah overcapacity menahan air matanya sendiri.

"Aku juga masih mencintaimu, Yoong." Donghae tersenyum lugu. Ke-luguan yang dibuat-buat. Sungguh menyebalkan.

"Aku tidak bertanya, tuan. Dan kalau kau tidak keberatan, silahkan pergi dari tempat kerjaku. Anda mulai mengganggu." jelas Yoona ketus.

"Baiklah... Senang bisa bertemu denganmu walaupun hanya beberapa menit." Donghae mundur beberapa langkah tanpa melepaskan pandangannya sedikit-pun dari Yoona.

"Saengil chukae, Yoong. Saranghae." kata Donghae setelah ia mundur beberapa langkah.

DEG!

Donghae ternyata masih ingat kalau hari ini ulangtahunnya! Astaga. Apa sebenarnya maunya namja ini? Ia memacari Yoona, lalu membuang Yoona, dan sekarang kembali lagi baik pada Yoona? Apa ia mau menyakiti Yoona lagi?

"Dan aku punya hadiah ulangtahun untukmu. Besok pagi, dengarkan stasiun radio yang dibawakan LeeTeuk Hyung. Ketika ia menyebut namaku, kencangkan sedikit volumenya. Itu hadiah untukmu." Donghae tersenyum pada Yoona. Senyum yang selalu membuat Yoona merasa tenang, dulu. Yoona masih membisu. Mencoba mengatur otaknya untuk mengatakan sesuatu.

"Kuharap kau suka dengan lagu itu.. pay pay.. sampai ketemu lagi." Donghae melambaikan tangannya sebelum ia benar-benar menghilang di balik pintu.

Tangis Yoona langsung pecah melihat punggung Donghae semakin lama menjauh hingga benar-benar hilang dari pandangannya. Ia terduduk lemas di tempatnya berdiri, di belakang mesin kasir. Ia membekap mulutnya sendiri, mencoba meredam suara tangisnya yang diyakininya akan sangat kencang.

"Yoong? Astaga.. apa yang terjadi? Kau masuklah dulu, biar aku yang gantikan shiftmu hari ini." kata seorang yeoja dengan name tag "Jang Min Su". Yoona lalu bangkit berdiri dan mengambil bungkusan milik Donghae (read: milik Yoona) dan membungkuk sedikit lalu berlari kecil masuk ke ruang loker pegawai.

.
.
.
.
.

Yoona berusaha mati-matian menenangkan dirinya. Ia shock melihat wajah namja yang begitu dirindukannya beberapa waktu ini, padahal namja itu jelas-jelas sudah mengkhianatinya. Dan ketika namja itu muncul, ia seperti dikuasai perasaan senang dan lega melihat namja itu baik-baik saja.

Ia mulai duduk sambil menyeka air matanya yang tak mau berhenti mengalir dari tadi. Setelah ia merasa cukup tenang, ia membuka pelan-pelan bungkusan itu dan membongkar isinya.

Blueberry pie, dan vanilla latte yang masih panas. Setidaknya itu yang ada di fikiran Yoona ketika membongkar paper bag itu. Tapi, ia baru menyadari kalau ada sesuatu di dalam bungkusan itu selain blueberry pie dan vannilla latte.

Sebuah kotak?

Sebuah kotak kecil berwarna merah polkadot putih lengkap dengan sebuah pita putih berenda merah.

Apa ya isinya?
Sebuah surat dan.... Kalung?

Iya, Isinya sebuah surat dan sebuah kalung dengan bandul ikan yang imut.

Yoona membuka surat itu dan membacanya.

***
Dear My Deer Yoong...
Maafkan aku karna selama ini selalu membuatmu menangis. Yoong, aku menyadari semua kesalahanku sekarang. Hanya kau satu-satunya Yeoja yang sudah memenuhi setiap ruang di dalam hatiku. Jujur, aku masih sangat mencintaimu.

Biar ku jelaskan kesalah pahaman kita waktu itu...
Waktu itu aku dan Hyungdeul semua berpesta atas keberhasilan kami meraih penghargaan dan jumlah fans kami yang semakin membludak. Dan waktu itu Heechul Hyung membawa Jessica. Yeoja yang waktu itu kau lihat sedang berciuman denganku.
Dia kalah main game waktu itu, dan dia mendapatkan hukuman harus mencium siapa saja yang ditunjuk oleh botol yang diputar. Dan sialnya aku, botol itu menunjuk ke arahku, dan terpaksa kami harus berciuman juga.
Kenapa aku melakukannya? Karna jika aku tidak melakukannya, Kyuhyun setan itu mengancam akan membeberkan hubunganku denganmu pada Mr.Lee. 
Aku tidak mau kau kena masalah Yoong, aku tidak mau kau dibenci fans-ku karna kekonyolan ini, jadi aku melakukannya. Aku menciumnya. Aku tahu itu salahku. Maafkan aku Yoong. Aku hanya tak ingin melihatmu dilukai penggemarku.Jika kau tak percaya, hubungi aku. Aku siap menjelaskan semuanya secara langsung padamu.

Aku tak bisa hidup begini terus tanpa dirimu. Rasanya sulit sekali Yoong. Seperti aku ingin bernafas, tapi tak ada udara. Sesak sekali rasanya nafasku tanpa dirimu. Dorawa Yoong, Dorawa...

Kalung ikan itu aku belikan untukmu Yoong. Dipakai ya, karna sekarang aku juga memakai kalung yang sama, hanya saja bandulnya rusa. Persis sepertimu, kan? Aku sengaja melakukannya agar semua orang tahu kalau Deer itu miliknya Fish. Dan Fish milik Deer.
Cham! Saengil Chukae ya, chagiya. Semoga kau dapatkan yang terbaik dalam hidupmu.
Dan jangan lupa dengarkan radio besok. Jaga kesehatanmu, dan makanlah yang banyak. Telepon aku segera jika kau sempat, arra?
Saranghae..
LEE DONGHAE
***

Yoona menangis lagi. Sekarang bahkan surat yang dibacanya mulai basah karna air matanya sendiri.

Apakah Donghae benar-benar jujur? Apakah ia benar-benar masih mencintai Yoona? Entahlah, yang pasti sekarang Yoona sedang dalam kesedihan meratapi segala tingkah kekanakannya, yang membuatnya menderita sendiri.

FLASHBACK END

.saranghandan mal neol hyanghae haneun mal
bogo sipdan mal neol ango sipeun mal ojik han saram
neoreul jikigo sipeo dasi (naege) dorawa jul neoreul wihae.

Akhirnya lagu ini tiba pada akhirnya. Benar-benar lagu yang terasa sangat dalam saat Yoona mendengarkannya. Inikah lagu persembahan hadiah ulang tahunnya? Inikah perasaan Donghae pada-nya? Donghae yang masih mencintainya? Donghae yang memintanya kembali lagi ke pelukannya?

Dan suara pembawa acara radio itu juga masih terdengar oleh Yoona.

"Jadi ini lagu yang diciptakan olehmu, Donghae-ah?" goda Leeteuk selaku pembawa acaranya.

"Nde, kau benar sekali Hyung." jawab suara yang sangat dihapal Yoona.
"Woah, lagunya benar-benar sangat dalam. Terasa meresap di dalam dadaku. Apakah Eunhyuk merasakannya juga?" goda Leeteuk lagi.

"Tentu saja! Dan Hae-ah! seharusnya judul lagu itu "E" bukan "Y"..." protes Eunhyuk.

"Mianhae, Hyukkie-ah! Lagu ini kuciptakan khusus dan sangat spesial untuk seseorang yang spesial juga diluar sana." jelas Donghae. Yoona membekap mulutnya lagi seakan tak percaya akan apa yang didengarnya.

"Woah? Khusus? Siapa dia? Apakah inisial namanya "Y" juga?" Leeteuk menggoda Donghae lagi.

"Ya.. Begitulah. Apakah menurutmu lagunya bagus?" Donghae menjawab santai.

"Tentu, tentu. Untuk seorang yeoja, liriknya terasa dalam sekali menurutku. Benar-benar kerja yang bagus, Hae-ah. Teruslah berkarya." timpal Leeteuk.

"Kalau begitu bolehkah aku berpesan sesuatu pada seseorang diluar sana, hyung?" tawar Donghae.

"Tentu saja, silahkan. Dan untuk para pendengar, setelah pesan-pesan Donghae, kita juga akan mendengarkan pesan-pesan dari sponsor. Silahkan, Donghae." Leeteuk mempersilahkan. Yoona yang masih mendengarkan siaran itu menajamkan pendengarannya.

"Okey, Untuk yeoja rusa disana. Apa kau sudah mendengarkan lagu-ku? Apakah bagus? berikan tanggapanmu ya? Dan aku akan menghubungimu segera. Saranghae~!"

.
.
.

"Benarkah?! Ah! sudah kuduga pasti begitu!" Sooyoung melipat tanganya di depan dada bak seorang detektif.

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku katakan pada Hae Oppa?" Yoona mondar-mandir frustasi.

"Tentu saja mengatakannya, bodoh!" Sooyoung yang kesal melihat Yoona yang dari tadi hanya mondar-mandir lalu melemparkan segumpal kertas ke kepala Yoona hingga yeoja itu mengaduh.

"Kau benar, aku harus mengungkapkannya..!" seru Yoona antusias sambil mengusap-usap kepalanya yang dilempar kertas oleh Sooyoung.

"Ya sudah sana!! Tunggu apa lagi?! Ppalli!!!" Sooyoung mendorong tubuh Yoona keluar cafe.

"Ne! Arrasseo!" Yoona menarik tas selempangnya yang tergeletak di meja lalu membungkuk pada Sooyoung.

"Hwaiting!" kata Sooyoung sambil mengepalkan tangannya, memberi semangat.

"Hwaiting..." gumam Yoona pada dirinya sendiri.

.
.
.
.
.

"Apa kau sudah lama menunggu?" Yoona mencoba menyada Donghae yang daritadi hanya diam sambil membaca buku dan memakai headset.

"Oppa..?" Yoona mulai khawatir, kenapa Donghae diam saja dan tak menjawab pertanyaannya?

Akhirnya Yoone marendahkan sedikit buku yang menutupi wajah Donghae itu dan betapa lucunya mendapati Donghae yang sedang tertidur pulas.

"Kau benar-benar tidak berubah, Oppa." Yoona terkikik geli.

Tak tega melihat posisi tidur Donghae, Yoona lalu melepas headset yang bertengger di telinganya Donghae, lalu mencoba mengatur agar Donghae tidur dengan posisi paling nyaman di bangku taman yang sepi itu.

Setelah dirasa pas, Yoona lalu melepaskan sweaternya dan mengenakannya di tubuh Donghae. Setelah Yoona puas tertawa, ia lalu memotret Donghae. Bayangkan saja, seorang artis terkenal sedang tiduran di bangku taman dengan tidak elitnya plus sweater hijau yang benar-benar bermodel yeoja melekat pada tubuhnya. Oh astaga Im Yoona, kau sudah mempermalukan seorang Lee Donghae.

Perlahan-lahan Donghae membuka matanya, dan terkejut mendapati ia ketiduran di bangku taman dengan sweater hijau di tubuhnya. Namun ia lebih terkejut lagi mendapati Yoona tertawa-tawa di rerumputan di sebelah bangkunya.

"YA..!! Apa yang kau tertawakan?!" Donghae melepas sweater hijau itu.

"Kau- kau- hahahahahaha!!!!" Yoona masih tertawa geli sambil menunjukkan Iphonenya yang ada photo Donghae sedang tidur pulas dengan sweater hijau itu. memalukan.

"YA! Hapus sekarang juga!!" Donghae bangkit dan berusaha meraih handphone Yoona, tapi Yoona malah berlari dan berusaha menghindari Donghae. Donghae dengan antusiasnya mengejar Yoona.

.
.
.

Setelah bermain 'kejar-kejar'an, akhirya Yoona berhenti untuk menghela nafasnya, dan benar saja, Donghae langsung memeluknya dari belakang.

"O-oppa...?" tanya Yoona gugup karna tiba-tiba rasa hangat menjalari seluruh tubuhnya yang bersumber dari pelukan namja di belakangnya ini.

"Saranghae Yoong... Jeongmal saranghae..." Donghae mengeratkan pelukannya.

"Ne Oppa. Aku tahu." Yoona tersenyum puas.

"Dan juga maafkan aku atas semua kesalahpahaman itu." Donghae melonggarkan pelukannya lalu membalik tubuh Yoona agar ia bisa menatap yeoja itu.

"Itu juga kesalahanku, Oppa. Aku terlalu cepat memutuskan sesuatu. Dan terlalu cepat terbakar cemburu. Maafkan aku sudah menyiksa Oppa." Yoona melingkarkan tangannya di leher Donghae.

"Sepertinya lagu itu benar-benar meresap di hatimu, eh?" Donghae tersenyum nakal.

"YA OPPA!!! bukan begitu.. hanya saja.. ak-"


"Aku tahu, aku tahu.. aku juga mencintaimu.. sangat amat mencintaimu.." Donghae menjawab asal dan memotong pernyataan Yoona.


"Aish! Siapa yang mau bilang begitu?!" Yoona mempautkan bibirnya, kesal.


"Eh? Berarti kau tidak mencintaiku? begitu maksudmu?" Donghae masih semangat menggoda Yoona.


"Ah! Bukan begitu Oppa! Kau ini selalu berburuk sangka padaku.." Yoona memukul pelan dada bidang Donghae.


"Arrasseo, arrasseo..." Donghae menggenggam tangan Yoona dan menarik Yeoja itu dalam pelukannya yang hangat.

"Jadi... kau mau menjadi yeojachinguku lagi?" Donghae tersenyum tulus. Yoona lalu menunjukkan kalung yang tengah dikenakannya sambil tersenyum bangga.

"Seperti yang kau katakan, Oppa. Deer selalu milik Fish..." Yoona mencium bandul kalung ikannya.

"Dan Fish selalu milik Deer..." Donghae juga tak mau kalah, ia menunjukkan bandul kalung yang dikenakannya sambil tersenyum bangga lalu mencium bandul rusa itu.

"Nado Saranghae Oppa..." Yoona berusaha mencium kening Donghae, tapi sepertinya Donghae berjinjit, sehingga.... Yah, dengan kelicikannya Donghae berhasil mencuri ciuman dari Yoona.

"Kau selalu mencuri ciumanku, Oppa!" Yoona mempautkan bibirnya kesal sambil menggembungkan pipinya, Donghae yang makin gemas malah mengecup kening Yoona.

"Kenapa? Kau tak suka?" sahut Donghae datar.


"Tentu saja! Aku selalu... aku selalu terkesan lemah saat kau menciumku, Oppa." Yoona menunduk menyembunyikan semburat merah di pipinya.


"Heh? Kau ini ada-ada saja, Yoong." Donghae mengacak-acak rambut Yoona.


"Tapi aku suka ciuman Oppa. Rasanya nyaman." Yoona tersenyum polos lagi pada Yoona.


"Tentu saja.. itu hadiah ulangtahun spesial juga dariku untukmu..." Donghae menyentil hidung Yoona dengan hidungnya.


"Oh iya, Oppa, boleh tidak aku bertanya satu hal?"


"hmm.. tentu, mau tanya apa?" 


"Apakah "Y" itu singkatan dari "Yoona"?"


"Begini ya..." Donghae mencengkeram lembut kedua bahu Yoona.


"Mana mungkin ada gadis lain yang ada di hatiku dan terfikir olehku untuk menciptakan lagu, hm? Tentu saja lagu itu milikmu, lagu itu untukmu. Kau suka?" Jelas Donghae.

"Suka sekali Oppa. Apa lagi saat kau yang menyanyikannya.." Yoona tersenyum antusias.

"Goomawo.. Karna kau aku bisa melengkapi album super junior." Donghae mengusap-usap kepala Yoona lalu mencium keningnya.


"Goomawo juga Oppa.. Karna kau, hidupku jadi lebih berwarna." jawab Yoona lalu menghambur ke pelukan Donghae. Pelukan terhangat yang akan selalu tersedia untuknya.

 
.
.
.


"Jepang? Woah... lama sekali?" Yoona menggerutu di telepon sambil menendangi kerikil-kerikil kecil di depannya.

"Kau tidak apa-apa kan aku tinggal dulu?" jawab Donghae dari ujung sana,

"Ne, tentu saja. Asal Oppa harus berjanji kalau Oppa akan tetap menjaga kesehatan di sana. Arra?" Yoona memulai edisi ceramahnya jika Donghae akan tour keluar negeri lagi.

"Aku tahu, sudah jangan cerewet...!" tiba-tiba saja Donghae sudah ada di belakangnya.

"Oppa...!" Yoona langsung menghambur ke pelukan Donghae.

"Hmm... sepertinya aku benar-benar akan merindukanmu selama aku di jepang, Yoong." Donghae mengecup pucuk kepala Yoona.

"Aku juga akan merindukan Oppa.. Cham! Aku ingin berikan sesuatu untuk Oppa..!" Yoona melonggarkan pelukannya dan menatap Donghae polos.
"Apa itu?" Donghae tersenyum bingung.

"Ini..!" Secepat kilat Yoona mengecup bibir Donghae.

"Cepat sekali..?" gerutu Donghae.

"Memangnya Oppa mau semua orang disini tahu kalau aku sedang mencium Lee Dong Hae dari Super Junior?" tantang Yoona. Donghae tersenyum licik seakan ia baru mendapat ide gila. Donghae lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Yoona.

"Mwo?" Yoona kebingungan.

Wajah mereka semakin dekatttt...

Daaaann
Daaannn



CUP~~!


"woah..!"
"Sepertinya aku pernah melihat namja itu..."
"Benarkah? Oh iya! aku juga pernah melihatnya..."
"Sungguh romantis mereka itu..."


Donghae mengecup bibir Yoona dan melumatnya, lalu ia membuka penutup kepalanya (read: topi) lalu melemparnya ke sembarang tempat sambil masih meneruskan 'pekerjaannya'

Donghae hanya ingin menunjukkan..

Bahwa Im Yoona, gadis yang sedang berada dalam pelukannya ini...

Adalah milik Lee Donghae..
Lee Donghae Super Junior,

Atau siapapun dia..

Yang penting Yoona hanya miliknya...



END

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------




Makasih sudah bacaaa... Komentnya jangan lupa yaaah :* 

goomawooo

1000 days anniversarry!!!

Genre : Romance
Cast : Donghae, Yoona, dan lain lain
Disclaimer : Semua tokoh adalah milik Tuhan dan keluarga mereka, saya hanya pinjem nama saja :)


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Yeoja itu menghisap lagi vanilla lattenya yang sudah hampir dingin. Sambil sesekali melirik arloji orange dan handphone yang sudah diterlantarkannya bergantian. Sepasanag mata cantiknya masih sibuk menelusuri ramainya trotoar yang terletak persis di sebelah kanannya, hanya terpisahkan oleh sebuah kaca jendela cafe yang sangat besar.


Dan benar saja, tak lama kemudian benda elektronik bernama handphone itu melantunkan ringtonenya. Membuat sang pemilik Handphone langsung menyambarnya dan menekan tombol hijau sebelum menempelkan benda itu ke telinganya.


"Yoboseyo?" katanya.


"Apakah kau sudah tiba, Yoong?" tanya sebuah suara di ujung sana. Yoona mengangguk-angguk sambil mempoutkan bibirnya kesal.


"Jangan cemberut begitu Yoong, kau terlihat jelek tahu." lanjut suara itu lagi. Namun kali ini suara itu terdengar lebih jelas, lebih nyata. Yoona mencoba melihat sekeliling memastikan bahwa namja yang menghubunginya itu tidak sedang berada di dekatnya.


"Oppa ayolah, ini tidak lucu. Dimana kau sekarang? Aku sudah lama sekali menunggumu." kata Yoona sambil masih melirik kesana-sini


"Coba kau berdiri dari kursimu sekarang, lalu lihat ke arah jendela kaca besar di samping kananmu." jelas suara namja itu.


Yoona seketika terbelalak kaget melihat sosok namja yang sedari tadi ditunggunya itu sudah berdiri di balik kaca di samping kanannya.


"Omo! kau mengejutkanku, Oppa!" Yoona mengetuk-ngetuk sebal kaca pemisah di antara mereka itu.


Namja yang jadi korban kekesalan Yoona itu hanya tersenyum lebar sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam cafe.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------


"Haruskah kau berdiri di balik kaca begitu?" Yoona menggembungkan pipinya kesal.


"Iya, iya, aku tahu. Mianhaeyo Yoong.." Namja yang diketahui bernama Donghae itu mengusap-usap lembut pucuk kepala Yoona yang sedang duduk di hadapannya itu dengan gemas.


"Apakah kau tidak ada masalah dengan fans selama perjalanan ke sini, Oppa?" tanya Yoona sambil memotong sedikit cheese-cakenya, dan menyuapkannya pada Donghae.


"Hmm-" Donghae mengangguk-angguk terlihat berusaha mengunyah cheese-cake yang baru saja masuk menyumbat mulutnya. Yoona terkikik geli.


"Kau selalu saja seperti anak-anak, Oppa." Yoona mengelap ujung bibir Donghae yang belepotan krim keju dengan tissue.


"Ini kan salahmu, Yoong, menyumbat mulutku dengan cheese cake. Jelas saja mulutku penuh." Donghae mengambil vannilla latte milik Yoona dan meneguknya


"Aigoo.. kau minum es lagi?" Komentar Donghae.


"Ani. Vannilla lattenya saja yang cepat dingin. Tadi aku pesan yang panas, kok." Yoona menopang dagunya dengan tangannya.


"Jinjjayo? Aku tak mau kau kena flu lagi karna terlalu banyak minum es." sambung Donghae.


"Ne, Oppa. Lagipula ke-khawatiranmu itu agak berlebihan." Yoona tersenyum lagi.


"Iya, iya. Sudah, ayo berangkat. Kau tidak mau Lotte Worldnya makin ramai, kan?" Donghae melahap sedikit lagi potongan cheese cake Yoona.


"Kajja!!" jawabnya antusias.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------


"Andwae..!" Donghae melepas gandengan Yoona lalu berjalan sedikit lebih cepat menjauhi wahana itu.


"Oppa..? Kau kenapa sih? Ayolah Oppa, kita sudah sampai disini.." Yoona bergelayut manja di lengan Donghae.


"Kenapa harus wahana ini sih, Yoong? bukankah sudah kukatakan padamu kalau aku tak suka wahana ini?" Donghae memijit pelan keningnya, berusaha menghilangkan sedikit rasa nervous yang sudah berkecamuk dalam dadanya.


"Oppa...! ayolah.. naik wahana ini demi aku, ya Oppa? jebaaall..." Yoona memanyunkan bibirnya.


"Tapi kau harus memberiku ini nanti," Donghae menepuk-nepuk pelan bibir mungil Yoona.


"Huh? eeerrr- oke! Kalau Oppa berani masuk wahana ini, akan kuberi ini nanti." Yoona menepuk-nepuk pelan bibirnya sendiri.


Donghae menghembuskan nafas berat lalu menepuk-nepuk pelan dadanya untuk menghilangkan rasa deg-deg-an itu. Lalu menggenggam tangan Yoona dan mentautkan jari-jarinya, lalu mulai melangkah masuk ke dalam wahana itu.


Wahana apa sih yang membuat Donghae tak ingin masuk? RUMAH HANTU.


Yup. Donghae kan takut sekali sama yang namanya hantu, jelas saja kalau dia benar-benar akan berfikir jutaan kali untuk masuk ke dalam. Tapi hari ini kan hari yang spesial. Hari ini adalah hari ke-999 Yoona dan Donghae pacaran. Makanya, Donghae ingin sekali memberikan apapun yang diinginkan Yoona. Mr.Lee juga sedang baik-baiknya karna memberikan 3 hari liburan untuk SNSD maupun Super Junior sebagai hadiah atas kerja keras mereka yang telah membawa pulang banyak penghargaan dari Jepang. Dan kesempatan emas ini, tentu saja dimanfaatkan banyak pasangan seperti YoonHae, SiYoung dan lain-lainnya untuk berkencan..

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Oppa, maafkan aku.." Yoona menundukkan kepalanya dalam sambil terisak. Donghae sekarang terduduk lemas di bangku taman Lotte World.

"Aku benar-benar tak tahu kalau Oppa se-takut itu pada Hantu... Mianhae Oppa..." Yoona menangis makin jadi, dan makin erat menggenggam tangan namjachingu-nya yang wajahnya semakin pucat saja.

Donghhae masih berusaha mengatur nafasnya yang kacau karna melihat banyak makhluk-makhluk (read: robot-robot) di dalam wahana Rumah Hantu tadi. Wajah namja itu masih pucat sekali. 


"G-gwaenchana, Yoong." Donghae mengusap-usap lembut tangan Yoona yang menggenggam erat tangannya. Donghae berusaha tersenyum walaupun hasilnya senyum itu terlihat aneh di mata Yoona.


Lalu secepat kilat Yoona mengecup pipi Donghae, lalu terkikik geli walaupun masih sedikit terisak.

"Cepatlah sembuh, Oppa.." kata Yoona sambil tersenyum tulus.

"Ne, tentu saja aku akan cepat sembuh. Kau lapar?" Donghae berusaha duduk tegak. Yoona mengangguk-angguk imut menjawab pertanyaan itu. Donghae yang gemas mencubit pipi Yoona. Lalu mereka berdua tertawa bersama.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------


"Aku benar-benar menyesal sudah membawa Oppa masuk ke wahana itu.." kata Yoona sambil mengaduk-aduk pasta di depannya.


"Ya Im Yoon-a! Kenapa kau mengaduk-aduk makananmu begitu?" tanya Donghae berusaha mengalihkan topik pembicaraan.


"Mianhae Oppa..." Yoona menggenggam tangan Donghae yang tergeletak di meja sambil menatap mata namjachingu-nya itu tulus.


"Ne, Gwaenchana. Kan aku sudah bilang tadi, tidak apa-apa." Donghae tersenyum tulus juga.


"Sekarang ayo habiskan makananmu, nanti kita jalan lagi. Mumpung para fans belum 'mengendus' keberadaan kita, Yoong." kata Donghae yang disambut anggukan imut dari Yoona.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Dan disinilah mereka sekarang, berbaring di atas rerumputan hijau yang diterpa sejuknya udara malam daerah lembah dan dipayungi langit malam dengan jutaan bintang bertaburan menghiasinya.


"Apa kau tersesat, nona?" goda Donghae memecahkan keheningan.

"Huh? Tersesat bagaimana maksud Oppa?" Yoona melirik sekilas namja di sampingnya lalu kembali memandang langit malam.

"Hmm.. karna wajahmu itu bersinar teraaangg sekali, bahkan mengalahkan terangnya bintang-bintang di sana." kata Donghae sambil tersenyum nakal.


"Ya Oppa!" Yoona memukul pelan Donghae sambil tertawa -tersipu-.


"Jeongmal Saranghae, Yoong." Donghae mengusap pelan pucuk kepala Yoona yang masih tergeletak di sampingnya.


"Nado, Oppa.." jawab Yoona lirih sambil membalikkan badannya menghadap Donghae.


"Nado? Nado mwoya?" Donghae membalikkan badannya juga menghadap Yoona.


"Nado, Jeongmal jeongmal jeongmal saranghae..." Yoona menggembungkan pipinya gemas sambil menghambur ke pelukan Donghae yang masih tidur-tiduran di rumput.


"Howaaa!! Im Yoona memeluk Lee Donghae!! Langka sekali!" goda Donghae.


"Kau hangat, Oppa..." gumam Yoona. Donghae tersenyum lalu memeluk balik Yoona dan mengecup beberapa kali pucuk kepala Yoona dengan lembut.


"Aku senang sekali memeluk Oppa begini. Rasanya selalu nyaman. Hangat." Yoona membenamkan kepalanya di dada Donghae.


"Kalau begitu peluk saja aku terus kapanpun kau mau." tawar Donghae.


"Jinjjayo?" Yoona mendongak sedikit untuk melihat wajah namjachingu-nya.


"Ne, Aku selalu milikmu. Kau selalu milikku. Kita saling memiliki. Yongwonhi." kata Donghae.


"Ne... Yongwonhi.." Yoona kembali membenamkan kepalanya di dada Donghae dan mengeratkan pelukannya ke tubuh Donghae. Mencoba merasakan kehangatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya.


"Yoong..." Panggil Donghae.


"Mm?" Yoona yang mulai ngantuk menjawab dengan ogah-ogahan.


"Kau belum menepati janjimu tadi." Donghae memainkan rambut Yoona.


"Hm? janji apa Oppa?" jawab Yoona ngantuk.


"Mmm.. Menciumku.." kata Donghae sembari melonggarkan pelukannya untuk melihat wajah Yoona.


"Aisssh! Kau selalu saja tertidur di saat-saat romantis, Yoong." Donghae mengacak-acak pelan rambutnya -frustasi-.

Donghae lalu menyempatkan diri untuk membelai pipi tembem Yoona yang ada semburat merahnya, mungkin karna cuaca dingin. Dan yeoja itu menggeliat merasakan tangan hangat Donghae menyentuh permukaan pipinya. Donghae tertawa kecil melihat respon Yoona.

Ia lalu mencium kening Yoona saking gemasnya, lalu mendekap erat yeoja itu lagi.


"Kita akan terus bersama, Yoong. Yongwonhi." bisik Donghae sesaat sebelum ia ikut terlelap juga. Masuk jauh ke alam mimpinya.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Langit pagi mulai menyelimuti bumi. Tak terkecuali dua sejoli yang terlelap berdua di atas rerumputan ini.


Yoona mengusap-usap matanya pelan sambil memandang sosok di hadapannya ini. Sosok namja yang paling dicintainya. Lee Dong Hae.


"Pantas semalam rasanya tubuhku hangat... Ternyata Hae Oppa.." Yoona tersenyum senang sambil memeluk Donghae lagi. Donghae yang menjadi korban pemelukan-pun hanya menggeliat sebentar, dan masih terlelap.


Yoona lagi-lagi tersenyum melihat tingkah namjachingunya itu. Benar-benar seperti anak TK. Sifatnya masih sangat aegyo.


"Happy 1000 days Anniversarry, my lovely Oppa... Jeongmal saranghae.." Yoona menepuk-nepuk pelan puncak kepala Donghae, sebelum akhirnya kembali tersenyum lagi.

Donghae perlahan mulai mengerjap-ngerjapkan matanya dan membukanya. Betapa tenang rasanya melihat malaikatnya masih ada di depannya, tersenyum manis ke arahnya.


"Kau sudah bangun? Bagaimana tidurmu semalam?" Donghae menangkupkan tangannya di pipi Yoona.


"Nyenyak sekali. Dan juga sangat hangat." Yoona tersenyum imut, membuat Donghae makin gemas.


"Kau tidak pernah takut aku berbuat aneh-aneh padamu, eh?" Donghae tersenyum nakal.


"Hmm... Aneh-anehpun kurasa juga tidak apa-apa, Oppa. Kau akan jadi suamiku kelak, kan?" Yoona balik tersenyum nakal pada Donghae lalu menghambur ke pelukan namjachingu-nya itu.


"Happy 1000 Days Anniversarry, Yoong. Jeongmal Saranghae~" Kata Donghae sambil mencium pucuk kepala Yoona, lalu melonggarkan pelukannya untuk memandangi wajah cantik yeojachingunya.


"Hahahah!! Kau terlambat, Oppa! Aku sudah mengucapkannya lebih dulu!" Yoona tersenyum puas.


"Huh? Kapan?" Donghae memandang Yoona tajam seakan tak mau kalah.


"Saat Oppa tertidur tadi..!" jelas Yoona antusias.


"Ya! itu tidak dihitung! kau harus mengucapkannya saat pasanganmu sadar, tahu?" Donghae menjitak lembut kepala Yoona.


"Maa!!! Oppa curang!! tidak boleh! Pokoknya harus aku yang menang!" Yoona langsung mengambil posisi duduk dan melipat tangannya di depan dadanya sambil cemberut. Donghae langsung mengambil posisi duduk juga dan memeluk Yoona dari belakang.


"Kau juga curang, tidak menepati janjimu kemarin..." Donghae berbisik di telinga Yoona.


"Heh? Janji apa?" Yoona melirik Donghae yang kini menyandarkan dagunya di bahu Yoona.


"Ini..." Donghae menepuk-nepuk bibir Yoona pelan.


"Omona! Aku lupa!" Yoona menepuk dahinya, Donghae tersenyum.


Secepat Kilat Yoona berbalik dan menempelkan bibirnya dengan bibir Donghae sambil memejamkan matanya, tapi tiba-tiba Donghae melepaskan ciumannya lalu menatap Yoona tajam.


"Itu bukan ciuman, Yoongku tersayaang..." Donghae mengusap-usap rambut Yoona.


"Hah?!! Oppa curang sekali!!! Kan bibirku sudah menempel di bibir Oppa!!" Yoona melipat tangannya di depan dada lagi. Tapi dengan lembut Donghae menggenggam kedua tangan Yoona, dan menghapus jarak di antara mereka.


Donghae memang menempelkan bibirnya dengan bibir Yoona, tapi perlahan-lahan ia melumat bibir Yoona dengan cinta. Bukan dengan nafsu. Merasakan manisnya bibir masing-masing individu. Dengan lembut dan perlahan-lahan. Dengan tangan kiri merengkuh tengkuk Yoona agar memperdalam ciuman mereka, dan tangan kanan Donghae melingkari pinggang Yoona, Donghae benar-benar menghayati ciuman mereka pagi ini.

"Itu baru ciuman..." kata Donghae sesaat setelah melepaskan ciumannya.

Yoona masih menunduk malu lengkap dengan semburat merah di pipinya.

"Apa yang kau rasakan, eh?" goda Donghae.


"Aku melihat banyak bintang... Apakah itu aneh, Oppa?" Yoona menatap mata Donghae polos.


"Tidak, aku juga melihatnya tadi. Indah tidak?" Donghae mengusap pipi Yoona. Yoona mengangguk malu.


"Mau melihatnya lagi?" tawar Donghae.


Tanpa Ba-bi-bu Yoona menarik kerah baju Donghae dan mencium bibir sang namjachingu.


"Happy 1000 anniversarry, Oppa..." bisik Yoona ditengah-tengah ciumannya.


"Ne, Happy 1000 anniversarry too, Yoong... Saranghae.." jawab Donghae, lalu melanjutkan pekerjaan mereka.....






-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

.


.

.

.

.


Huahh!! udah udah! gimana nih? koment yaah :*

Goomawo..