Sabtu, 11 Februari 2012

"Y"

Genre : masih romance ^o^
Cast : Yoona, Donghae, dan yang lain muncul sesuai waktunya..
Disclaimer : Semua tokoh punya hidupnya masing-masing, saya hanya pinjam nama sajaah ;)

Fict ini tercipta karna aku suka banget dengerin lagu Super Junior - Y.

Sempet jadi kontroversi juga sih, soalnya kata orang-orang Donghae menciptakannya karna hubungannya dengan "Y" (kalo aku kira sih Yoona) sedang merenggang. Liat aja deh liriknya. Galau abiss! Salut buat Donghae Oppa yang udah nyiptain lagu ini.


Summarry :

Tentu saja! Dan Hae-ah! seharusnya judul lagu itu "E" bukan "Y"..." protes Eunhyuk.

"Mianhae, Hyukkie-ah! Lagu ini kuciptakan khusus dan sangat spesial untuk seseorang yang spesial juga diluar sana." jelas Donghae. Yoona membekap mulutnya lagi seakan tak percaya akan apa yang didengarnya.

"Woah? Khusus? Siapa dia? Apakah inisial namanya "Y" juga?" Leeteuk menggoda Donghae lagi.

ENJOY

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

.neol bomyeon (nan) useumman (nawa) sujubeun misokkajido Yeah
nal boneun ne nunbicheun seulpeun geol hoksi ibyeoreul malharyeogo hani Baby.

Mendengar suara namja ini lagi, Yeoja itu menggigit bibir bawahnya. Perlahan-lahan namun semakin erat. Sementara jemari tangannya mencengkeram kuat ujung bajunya sendiri. Berusaha menahan tangis. Semakin lagu ini mengalun, semakin terasa setiap kepedihan yang terukir jelas di hati.

.maeilgachi tto banbokdoel nae moseube neoneun geurido jichyeonneunji nal yongseohagenni?
dasi hanbeon deo saenggakhae saenggakhaejullae ijeneun nochi anheulge.

Fikirannya tentang namja itu masih saja membuat nafasnya tercekat. Air matanya semakin banyak menggumpal di pelupuk matanya, memaksa untuk keluar dan mengalir, tubuhnya juga bergetar, dan wajahnya semakin merah. Ini makin terasa perih, semakin terasa perih di hatinya. Namun ia masih ingin tahu apa arti lagu ini. Apa yang ingin diungkapkan sang penulis untuk dirinya? Apa?

.neoreul ullin geon naega baboraseo
neoreul bonaen geon naega bujokhaeseo neol
jiuryeo haetdeon geureon nareul yongseohae jwo nal
jebal dasi sumeul swil su itge.

Jadi ini... Arti dari lagu yang diciptakan untuknya? Namja itu memintanya kembali? Tcih..! Sungguh keterlaluan. Tapi kenapa... Bahkan Yeoja ini harus berjuang mati-matian menahan agar air matanya tak mengalir keluar. Seharusnya Yeoja ini bisa dengan mudah menarik headphone yang sedang bertengger indah di kedua telinganya, tapi ia tak mampu. Ia tak kuasa. Rasa penasarannya dan juga Rasa cintanya melebur dan menguasai dirinya agar mauu mendengarkan lagu ini dari awal hingga akhirnya.

.neol bomyeon (nan) nunmuri (heulleo) nareul baboro mandeuneun neo
hoksirado ne mam byeonhal ttae doraol gire naega seo isseulge Baby.

Semakin lama semakin banyak kenangan yang berputar di kepala yeoja ini, Ia juga semakin suliit membendung air matanya sendiri. Ia berusaha menengadahkan kepalanya, melihat ke arah langit biru cerah yang dihiasi awan-awan yang cantik. Namun nihil, Air matanya berkumpul semakin banyak.

.junbihaetdeon ne ibyeori naegeneun jigeum jugeul geot gachi apa sigani jinado
ajik neoreul bonaegien bonaegieneun hae julge neomu manheunde Yeah.

Astaga... Apakah namja ini sungguh-sungguh tulus mengungkapkan perasaannya lewat lagu yang ia ciptakan untuk seseorang dengan inisial "Y" ini? Yeoja ini juga sudah tang sanggup lagi membendung air matanya yang volumenya juga semakin bertambah. Ia menangis. Air matanya mengalir begitu deras. Hancur sudah benteng pertahanannya hanya karna sebuah lagu yang kata namja itu dia ciptakan khusus untuknya. Yeoja ini membekap mulutnya sendiri untuk meredam suara tangisnya yang meledak semakin keras.

.neoreul ullin geon naega baboraseo
neoreul bonaen geon naega bujokhaeseo neol
jiuryeo haetdeon geureon nareul yongseohae jwo nal
jebal dasi sumeul swil su itge.

Yeoja ini tahu benar ini hanyalah tak-tik sang namja untuk meluluhkan hatinya. Tapi kenapa ia masih menangis? Kenapa ia merasa lagu ini begitu tulus didedikasikan untuknya? Apakah "Y" itu "Yoona" ? inisial namanya? Namja itu juga mengatakan bahwa lagu ini didedikasikan untuk dirinya. Ya, namja itu bilang begitu.

Rap
.eodiseobuteo yaegihalkka eonjebuteonga mworalkka sojunghamiran geol irheogatjanha (mal an haedo aljanha)
geundeyo, geudaeyeo uri hamkkeyeotdeon ilbun ilchoga nunbusige areumdapdeon yeppeun misoga geuriwo ne mame kkok dakil
nae seulpeun gidoga i bissogeul jina hoksi bol su isseulkka
naega jigeum neomu apa nega tteonan jigeumi nan neomu apa mwoga iri himdeunji maeil bam nan neol saenggakhae
harurado an hamyeon nae mami buranhan geol neon ani eum ani moreugetji ireon nal al riga eobtji
neodo gakkeum nae saenggagi nandamyeon geu ttae neon doraomyeon dwae.

FLASHBACK START

"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu." ucap seorang namja yang mengenakan topi dan jaket serta kacamata hitam yang berdiri di depannya. Yoona tahu benar itu Lee Donghae. Salah satu personil Super Junior yang sangat terkenal, digilai banyak yeoja, yang secara unik bertemu dengannya, dan juga menjalin cinta dengannya, dan satu lagi, yang dengan tega mempermainkan hatinya.
"Apa yang ingin kau pesan, tuan?" tanya Yoona dengan ekspresi datar. Mengingat ia masih menggunakan seragam pegawai coffe shop ini, ia harus melayani tamu, kan? Coba saja kalau ia sudah tak menggunakan seragam sialan ini, ia pasti sudah kabur menghindari namja brengsek di hadapannya ini.

"Apakah begini cara pegawai di sini melayani tamu mereka?" tanya namja itu dengan 'evil-smirk'nya sambil melepas kacamata hitamnya dan menggantungkan benda itu di jaketnya.

"Bisakah aku catat pesananmu, tuan?" Yoona berusaha memaksakan seulas senyum untuk namja brengsek ini. Paling tidak, setelah keinginannya terpenuhi ia akan pergi, bukan?

"Satu vannilla latte panas, dan Blueberry pie. Semuanya take away." jawab namja itu diluar kepala. Seakan-akan ia sudah sering sekali memesan semua itu. Dan Yoona tahu benar kalau pesanan itu sama persis seperti pesanan kesukaannya. Semuanya makanan kesukaan Yoona.

"Baiklah, mohon tunggu sebentar. Semuanya jadi 4500 won." jawab Yoona ogah-ogahan.

"Ini uangnya." Donghae menyerahkan selembar uang dan Yoona menerimanya. Entah karna kesengajaan Donghae atau murni ketidak sengajaan, tangan mereka bersentuhan. Membuat Yoona harus berdehem untuk membuat Donghae melepaskan tangannya.
"Ini pesananmu tuan, Gamsahamnida. Datanglah lagi lain kali." Yoona menyerahkan sebuah paperbag dan sebuah gelas kopi yang tertutup rapat sambil membungkukkan sedikit badannya, memberi hormat pada tamu. Donghae menerima bungkusan itu, lalu memasukkan sesuatu ke dalamnya, dan memberikannya lagi untuk Yoona.

"Untukmu." kata Donghae seakan-akan menghapus semua kebingungan yang terpancar di wajah Yoona.

"Untukku?" Yoona mengernyitkan dahinya tidak mengerti.
"Ambil saja dulu, baru kujelaskan semuanya." Donghae menyodorkan bungkusan itu lagi. Yoona setengah hati menerimanya.

"Mianhae atas semua kesalahanku selama ini, aku merindukanmu." kata Donghae jelas-singkat-dan sangat padat.

"Huh? Begitu saja?" Yoona tersenyum pahit.

"Dan jangan sekali-sekali mengganti nomor handphonemu, Yoong. Aku akan selalu menemukanmu walaupun agak sulit mencarinya." Donghae menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menunduk dan tersenyum polos.

"Tcih.. Yoong? Kenapa kau selalu memanggilku begitu? Aku bukan Yoong-mu lagi, Tuan." Yoona makin pedas saja melontarkan ucapan-ucapannya.

"Aku tahu, tapi akan. Kita akan kembali. Karna kita saling mencintai. Bukankah begitu?" Donghae mendekatkan wajahnya pada wajah Yoona, walaupun masih terhalang mesin kasir.

"Sepertinya kau berharap terlalu tinggi, Lee Donghae-ssi. Aku takkan kembali lagi padamu sekalipun aku masih mencintaimu." Yoona memasang wajah datarnya, walaupun pelupuk matanya sudah overcapacity menahan air matanya sendiri.

"Aku juga masih mencintaimu, Yoong." Donghae tersenyum lugu. Ke-luguan yang dibuat-buat. Sungguh menyebalkan.

"Aku tidak bertanya, tuan. Dan kalau kau tidak keberatan, silahkan pergi dari tempat kerjaku. Anda mulai mengganggu." jelas Yoona ketus.

"Baiklah... Senang bisa bertemu denganmu walaupun hanya beberapa menit." Donghae mundur beberapa langkah tanpa melepaskan pandangannya sedikit-pun dari Yoona.

"Saengil chukae, Yoong. Saranghae." kata Donghae setelah ia mundur beberapa langkah.

DEG!

Donghae ternyata masih ingat kalau hari ini ulangtahunnya! Astaga. Apa sebenarnya maunya namja ini? Ia memacari Yoona, lalu membuang Yoona, dan sekarang kembali lagi baik pada Yoona? Apa ia mau menyakiti Yoona lagi?

"Dan aku punya hadiah ulangtahun untukmu. Besok pagi, dengarkan stasiun radio yang dibawakan LeeTeuk Hyung. Ketika ia menyebut namaku, kencangkan sedikit volumenya. Itu hadiah untukmu." Donghae tersenyum pada Yoona. Senyum yang selalu membuat Yoona merasa tenang, dulu. Yoona masih membisu. Mencoba mengatur otaknya untuk mengatakan sesuatu.

"Kuharap kau suka dengan lagu itu.. pay pay.. sampai ketemu lagi." Donghae melambaikan tangannya sebelum ia benar-benar menghilang di balik pintu.

Tangis Yoona langsung pecah melihat punggung Donghae semakin lama menjauh hingga benar-benar hilang dari pandangannya. Ia terduduk lemas di tempatnya berdiri, di belakang mesin kasir. Ia membekap mulutnya sendiri, mencoba meredam suara tangisnya yang diyakininya akan sangat kencang.

"Yoong? Astaga.. apa yang terjadi? Kau masuklah dulu, biar aku yang gantikan shiftmu hari ini." kata seorang yeoja dengan name tag "Jang Min Su". Yoona lalu bangkit berdiri dan mengambil bungkusan milik Donghae (read: milik Yoona) dan membungkuk sedikit lalu berlari kecil masuk ke ruang loker pegawai.

.
.
.
.
.

Yoona berusaha mati-matian menenangkan dirinya. Ia shock melihat wajah namja yang begitu dirindukannya beberapa waktu ini, padahal namja itu jelas-jelas sudah mengkhianatinya. Dan ketika namja itu muncul, ia seperti dikuasai perasaan senang dan lega melihat namja itu baik-baik saja.

Ia mulai duduk sambil menyeka air matanya yang tak mau berhenti mengalir dari tadi. Setelah ia merasa cukup tenang, ia membuka pelan-pelan bungkusan itu dan membongkar isinya.

Blueberry pie, dan vanilla latte yang masih panas. Setidaknya itu yang ada di fikiran Yoona ketika membongkar paper bag itu. Tapi, ia baru menyadari kalau ada sesuatu di dalam bungkusan itu selain blueberry pie dan vannilla latte.

Sebuah kotak?

Sebuah kotak kecil berwarna merah polkadot putih lengkap dengan sebuah pita putih berenda merah.

Apa ya isinya?
Sebuah surat dan.... Kalung?

Iya, Isinya sebuah surat dan sebuah kalung dengan bandul ikan yang imut.

Yoona membuka surat itu dan membacanya.

***
Dear My Deer Yoong...
Maafkan aku karna selama ini selalu membuatmu menangis. Yoong, aku menyadari semua kesalahanku sekarang. Hanya kau satu-satunya Yeoja yang sudah memenuhi setiap ruang di dalam hatiku. Jujur, aku masih sangat mencintaimu.

Biar ku jelaskan kesalah pahaman kita waktu itu...
Waktu itu aku dan Hyungdeul semua berpesta atas keberhasilan kami meraih penghargaan dan jumlah fans kami yang semakin membludak. Dan waktu itu Heechul Hyung membawa Jessica. Yeoja yang waktu itu kau lihat sedang berciuman denganku.
Dia kalah main game waktu itu, dan dia mendapatkan hukuman harus mencium siapa saja yang ditunjuk oleh botol yang diputar. Dan sialnya aku, botol itu menunjuk ke arahku, dan terpaksa kami harus berciuman juga.
Kenapa aku melakukannya? Karna jika aku tidak melakukannya, Kyuhyun setan itu mengancam akan membeberkan hubunganku denganmu pada Mr.Lee. 
Aku tidak mau kau kena masalah Yoong, aku tidak mau kau dibenci fans-ku karna kekonyolan ini, jadi aku melakukannya. Aku menciumnya. Aku tahu itu salahku. Maafkan aku Yoong. Aku hanya tak ingin melihatmu dilukai penggemarku.Jika kau tak percaya, hubungi aku. Aku siap menjelaskan semuanya secara langsung padamu.

Aku tak bisa hidup begini terus tanpa dirimu. Rasanya sulit sekali Yoong. Seperti aku ingin bernafas, tapi tak ada udara. Sesak sekali rasanya nafasku tanpa dirimu. Dorawa Yoong, Dorawa...

Kalung ikan itu aku belikan untukmu Yoong. Dipakai ya, karna sekarang aku juga memakai kalung yang sama, hanya saja bandulnya rusa. Persis sepertimu, kan? Aku sengaja melakukannya agar semua orang tahu kalau Deer itu miliknya Fish. Dan Fish milik Deer.
Cham! Saengil Chukae ya, chagiya. Semoga kau dapatkan yang terbaik dalam hidupmu.
Dan jangan lupa dengarkan radio besok. Jaga kesehatanmu, dan makanlah yang banyak. Telepon aku segera jika kau sempat, arra?
Saranghae..
LEE DONGHAE
***

Yoona menangis lagi. Sekarang bahkan surat yang dibacanya mulai basah karna air matanya sendiri.

Apakah Donghae benar-benar jujur? Apakah ia benar-benar masih mencintai Yoona? Entahlah, yang pasti sekarang Yoona sedang dalam kesedihan meratapi segala tingkah kekanakannya, yang membuatnya menderita sendiri.

FLASHBACK END

.saranghandan mal neol hyanghae haneun mal
bogo sipdan mal neol ango sipeun mal ojik han saram
neoreul jikigo sipeo dasi (naege) dorawa jul neoreul wihae.

Akhirnya lagu ini tiba pada akhirnya. Benar-benar lagu yang terasa sangat dalam saat Yoona mendengarkannya. Inikah lagu persembahan hadiah ulang tahunnya? Inikah perasaan Donghae pada-nya? Donghae yang masih mencintainya? Donghae yang memintanya kembali lagi ke pelukannya?

Dan suara pembawa acara radio itu juga masih terdengar oleh Yoona.

"Jadi ini lagu yang diciptakan olehmu, Donghae-ah?" goda Leeteuk selaku pembawa acaranya.

"Nde, kau benar sekali Hyung." jawab suara yang sangat dihapal Yoona.
"Woah, lagunya benar-benar sangat dalam. Terasa meresap di dalam dadaku. Apakah Eunhyuk merasakannya juga?" goda Leeteuk lagi.

"Tentu saja! Dan Hae-ah! seharusnya judul lagu itu "E" bukan "Y"..." protes Eunhyuk.

"Mianhae, Hyukkie-ah! Lagu ini kuciptakan khusus dan sangat spesial untuk seseorang yang spesial juga diluar sana." jelas Donghae. Yoona membekap mulutnya lagi seakan tak percaya akan apa yang didengarnya.

"Woah? Khusus? Siapa dia? Apakah inisial namanya "Y" juga?" Leeteuk menggoda Donghae lagi.

"Ya.. Begitulah. Apakah menurutmu lagunya bagus?" Donghae menjawab santai.

"Tentu, tentu. Untuk seorang yeoja, liriknya terasa dalam sekali menurutku. Benar-benar kerja yang bagus, Hae-ah. Teruslah berkarya." timpal Leeteuk.

"Kalau begitu bolehkah aku berpesan sesuatu pada seseorang diluar sana, hyung?" tawar Donghae.

"Tentu saja, silahkan. Dan untuk para pendengar, setelah pesan-pesan Donghae, kita juga akan mendengarkan pesan-pesan dari sponsor. Silahkan, Donghae." Leeteuk mempersilahkan. Yoona yang masih mendengarkan siaran itu menajamkan pendengarannya.

"Okey, Untuk yeoja rusa disana. Apa kau sudah mendengarkan lagu-ku? Apakah bagus? berikan tanggapanmu ya? Dan aku akan menghubungimu segera. Saranghae~!"

.
.
.

"Benarkah?! Ah! sudah kuduga pasti begitu!" Sooyoung melipat tanganya di depan dada bak seorang detektif.

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku katakan pada Hae Oppa?" Yoona mondar-mandir frustasi.

"Tentu saja mengatakannya, bodoh!" Sooyoung yang kesal melihat Yoona yang dari tadi hanya mondar-mandir lalu melemparkan segumpal kertas ke kepala Yoona hingga yeoja itu mengaduh.

"Kau benar, aku harus mengungkapkannya..!" seru Yoona antusias sambil mengusap-usap kepalanya yang dilempar kertas oleh Sooyoung.

"Ya sudah sana!! Tunggu apa lagi?! Ppalli!!!" Sooyoung mendorong tubuh Yoona keluar cafe.

"Ne! Arrasseo!" Yoona menarik tas selempangnya yang tergeletak di meja lalu membungkuk pada Sooyoung.

"Hwaiting!" kata Sooyoung sambil mengepalkan tangannya, memberi semangat.

"Hwaiting..." gumam Yoona pada dirinya sendiri.

.
.
.
.
.

"Apa kau sudah lama menunggu?" Yoona mencoba menyada Donghae yang daritadi hanya diam sambil membaca buku dan memakai headset.

"Oppa..?" Yoona mulai khawatir, kenapa Donghae diam saja dan tak menjawab pertanyaannya?

Akhirnya Yoone marendahkan sedikit buku yang menutupi wajah Donghae itu dan betapa lucunya mendapati Donghae yang sedang tertidur pulas.

"Kau benar-benar tidak berubah, Oppa." Yoona terkikik geli.

Tak tega melihat posisi tidur Donghae, Yoona lalu melepas headset yang bertengger di telinganya Donghae, lalu mencoba mengatur agar Donghae tidur dengan posisi paling nyaman di bangku taman yang sepi itu.

Setelah dirasa pas, Yoona lalu melepaskan sweaternya dan mengenakannya di tubuh Donghae. Setelah Yoona puas tertawa, ia lalu memotret Donghae. Bayangkan saja, seorang artis terkenal sedang tiduran di bangku taman dengan tidak elitnya plus sweater hijau yang benar-benar bermodel yeoja melekat pada tubuhnya. Oh astaga Im Yoona, kau sudah mempermalukan seorang Lee Donghae.

Perlahan-lahan Donghae membuka matanya, dan terkejut mendapati ia ketiduran di bangku taman dengan sweater hijau di tubuhnya. Namun ia lebih terkejut lagi mendapati Yoona tertawa-tawa di rerumputan di sebelah bangkunya.

"YA..!! Apa yang kau tertawakan?!" Donghae melepas sweater hijau itu.

"Kau- kau- hahahahahaha!!!!" Yoona masih tertawa geli sambil menunjukkan Iphonenya yang ada photo Donghae sedang tidur pulas dengan sweater hijau itu. memalukan.

"YA! Hapus sekarang juga!!" Donghae bangkit dan berusaha meraih handphone Yoona, tapi Yoona malah berlari dan berusaha menghindari Donghae. Donghae dengan antusiasnya mengejar Yoona.

.
.
.

Setelah bermain 'kejar-kejar'an, akhirya Yoona berhenti untuk menghela nafasnya, dan benar saja, Donghae langsung memeluknya dari belakang.

"O-oppa...?" tanya Yoona gugup karna tiba-tiba rasa hangat menjalari seluruh tubuhnya yang bersumber dari pelukan namja di belakangnya ini.

"Saranghae Yoong... Jeongmal saranghae..." Donghae mengeratkan pelukannya.

"Ne Oppa. Aku tahu." Yoona tersenyum puas.

"Dan juga maafkan aku atas semua kesalahpahaman itu." Donghae melonggarkan pelukannya lalu membalik tubuh Yoona agar ia bisa menatap yeoja itu.

"Itu juga kesalahanku, Oppa. Aku terlalu cepat memutuskan sesuatu. Dan terlalu cepat terbakar cemburu. Maafkan aku sudah menyiksa Oppa." Yoona melingkarkan tangannya di leher Donghae.

"Sepertinya lagu itu benar-benar meresap di hatimu, eh?" Donghae tersenyum nakal.

"YA OPPA!!! bukan begitu.. hanya saja.. ak-"


"Aku tahu, aku tahu.. aku juga mencintaimu.. sangat amat mencintaimu.." Donghae menjawab asal dan memotong pernyataan Yoona.


"Aish! Siapa yang mau bilang begitu?!" Yoona mempautkan bibirnya, kesal.


"Eh? Berarti kau tidak mencintaiku? begitu maksudmu?" Donghae masih semangat menggoda Yoona.


"Ah! Bukan begitu Oppa! Kau ini selalu berburuk sangka padaku.." Yoona memukul pelan dada bidang Donghae.


"Arrasseo, arrasseo..." Donghae menggenggam tangan Yoona dan menarik Yeoja itu dalam pelukannya yang hangat.

"Jadi... kau mau menjadi yeojachinguku lagi?" Donghae tersenyum tulus. Yoona lalu menunjukkan kalung yang tengah dikenakannya sambil tersenyum bangga.

"Seperti yang kau katakan, Oppa. Deer selalu milik Fish..." Yoona mencium bandul kalung ikannya.

"Dan Fish selalu milik Deer..." Donghae juga tak mau kalah, ia menunjukkan bandul kalung yang dikenakannya sambil tersenyum bangga lalu mencium bandul rusa itu.

"Nado Saranghae Oppa..." Yoona berusaha mencium kening Donghae, tapi sepertinya Donghae berjinjit, sehingga.... Yah, dengan kelicikannya Donghae berhasil mencuri ciuman dari Yoona.

"Kau selalu mencuri ciumanku, Oppa!" Yoona mempautkan bibirnya kesal sambil menggembungkan pipinya, Donghae yang makin gemas malah mengecup kening Yoona.

"Kenapa? Kau tak suka?" sahut Donghae datar.


"Tentu saja! Aku selalu... aku selalu terkesan lemah saat kau menciumku, Oppa." Yoona menunduk menyembunyikan semburat merah di pipinya.


"Heh? Kau ini ada-ada saja, Yoong." Donghae mengacak-acak rambut Yoona.


"Tapi aku suka ciuman Oppa. Rasanya nyaman." Yoona tersenyum polos lagi pada Yoona.


"Tentu saja.. itu hadiah ulangtahun spesial juga dariku untukmu..." Donghae menyentil hidung Yoona dengan hidungnya.


"Oh iya, Oppa, boleh tidak aku bertanya satu hal?"


"hmm.. tentu, mau tanya apa?" 


"Apakah "Y" itu singkatan dari "Yoona"?"


"Begini ya..." Donghae mencengkeram lembut kedua bahu Yoona.


"Mana mungkin ada gadis lain yang ada di hatiku dan terfikir olehku untuk menciptakan lagu, hm? Tentu saja lagu itu milikmu, lagu itu untukmu. Kau suka?" Jelas Donghae.

"Suka sekali Oppa. Apa lagi saat kau yang menyanyikannya.." Yoona tersenyum antusias.

"Goomawo.. Karna kau aku bisa melengkapi album super junior." Donghae mengusap-usap kepala Yoona lalu mencium keningnya.


"Goomawo juga Oppa.. Karna kau, hidupku jadi lebih berwarna." jawab Yoona lalu menghambur ke pelukan Donghae. Pelukan terhangat yang akan selalu tersedia untuknya.

 
.
.
.


"Jepang? Woah... lama sekali?" Yoona menggerutu di telepon sambil menendangi kerikil-kerikil kecil di depannya.

"Kau tidak apa-apa kan aku tinggal dulu?" jawab Donghae dari ujung sana,

"Ne, tentu saja. Asal Oppa harus berjanji kalau Oppa akan tetap menjaga kesehatan di sana. Arra?" Yoona memulai edisi ceramahnya jika Donghae akan tour keluar negeri lagi.

"Aku tahu, sudah jangan cerewet...!" tiba-tiba saja Donghae sudah ada di belakangnya.

"Oppa...!" Yoona langsung menghambur ke pelukan Donghae.

"Hmm... sepertinya aku benar-benar akan merindukanmu selama aku di jepang, Yoong." Donghae mengecup pucuk kepala Yoona.

"Aku juga akan merindukan Oppa.. Cham! Aku ingin berikan sesuatu untuk Oppa..!" Yoona melonggarkan pelukannya dan menatap Donghae polos.
"Apa itu?" Donghae tersenyum bingung.

"Ini..!" Secepat kilat Yoona mengecup bibir Donghae.

"Cepat sekali..?" gerutu Donghae.

"Memangnya Oppa mau semua orang disini tahu kalau aku sedang mencium Lee Dong Hae dari Super Junior?" tantang Yoona. Donghae tersenyum licik seakan ia baru mendapat ide gila. Donghae lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Yoona.

"Mwo?" Yoona kebingungan.

Wajah mereka semakin dekatttt...

Daaaann
Daaannn



CUP~~!


"woah..!"
"Sepertinya aku pernah melihat namja itu..."
"Benarkah? Oh iya! aku juga pernah melihatnya..."
"Sungguh romantis mereka itu..."


Donghae mengecup bibir Yoona dan melumatnya, lalu ia membuka penutup kepalanya (read: topi) lalu melemparnya ke sembarang tempat sambil masih meneruskan 'pekerjaannya'

Donghae hanya ingin menunjukkan..

Bahwa Im Yoona, gadis yang sedang berada dalam pelukannya ini...

Adalah milik Lee Donghae..
Lee Donghae Super Junior,

Atau siapapun dia..

Yang penting Yoona hanya miliknya...



END

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------




Makasih sudah bacaaa... Komentnya jangan lupa yaaah :* 

goomawooo

3 komentar:

  1. So, another songfic.. This one is sooooo cute.. I like the ending.. :))

    BalasHapus
  2. butuh poster buat fanfic yoonhae? go here >> https://www.facebook.com/YoonhaePosterRequest

    BalasHapus