Jumat, 20 Januari 2012

No One Like You chapter 5 (YoonHae FanFict)

chapter : 5
Cast : Lee Donghae, Im Yoona, Choi Siwon, SuJu, SNSD

Genre : romance

disclaimer : cerita ini asli buatan saya, saya hanya pinjam nama mereka untuk fanfict. enjoy :)
*****
*Yoona POV*

Tapi tak lama kemudian namja ini menangis, ia berusaha duduk tegak dan menangkupkan kedua tangannya di pipiku.
Hangat, itu kesan pertama yang kurasakan ketika telapak tangannya yang cukuup besar itu melekat pada pipiku. 
TIDAK TIDAK! Apa yang kau pikirkan Im Yoona?! Cho Yoona, maksudku. Omona! kenapa fikiranku bisa kacau seperti ini?!

"Aku tidak bisa melupakanmu.......... tidak, tidak. Maksudku karna kau mirip dia." Ia menatap lekat-lekat mataku. Jantungku berhenti. Ia menangis.
"Kau mau aku mati untukmu.....? akan aku lakukan....!!! tapi aku mohon......sekali ini saja....... bersikaplah baik padaku....jebal..." 
Ia mabuk karena.... Aku?

"Saranghae Yoona-ah..... Jeongmal Saranghae....." katanya sambil tersenyum.

Jantungku berdebar kencang. Kencang sekali. Baru kali ini aku merasa kalau Choi Siwon itu.... bukan namja brengsek seperti yang ia fikirkan..

Malahan seharusnya aku sendiri yang brengsek karna sudah menyakiti Siwon seperti ini...

Dan untuk saat ini....


Siwon memang namja yang tampan dan baik hati...
*End of POV*
*****


Yoona merebahkan tubuh Siwon yang sekarang sudah benar-benar tak sadarkan diri itu.

"Apa aku harus melepaskan sepatunya?" fikir Yoona.

"Tidak, tidak. Ini salah. Aku sudah terlalu baik. Aku tak perlu melepaskan sepatunya. Memang siapa aku harus peduli padanya?" fikiran Yoona kacau.

Yoona berbalik dan berjalan menuju pintu keluar kamar Siwon, namun ia mendengar suara nafas Siwon yang tersengal-sengal. Ia lalu menoleh sebentar ke arah Siwon.

Ia mendapati Siwon sulit bernafas karna dasi dan kemeja yang terlalu erat menekan tubuhnya.

"Hanya kali ini saja..." Yoona berbalik dan kembali pada Siwon.

Ia segera melepaskan dasi Siwon, membuka beberapa kancing kemejanya, melepaskan sepatunya, lalu menyelimuti namja itu dengan rapih.

"Ia sama sekali tidak brengsek. Ia hanya mencintaiku. Hanya mencintaiku dan ingin memiliki aku. Hanya cinta. Ia mabuk karna aku. Karna cintanya yang terlalu besar padaku. Dan aku yang babo, aku tak mampu membalas cintanya." Yoona kembali berperang dengan fikirannya.

"Bisakah... kau tinggal?" Siwon bersuara pelan sekali.

"Untuk apa?" Yoona makin ketus.

"Apa yang harus aku katakan...-" Siwon menggeliat di balik selimutnya.

"Agar kau mau tinggal?" Siwon memandang Yoona dengan tatapan sayu.

Yoona..... luluh?

"K-kenapa aku harus tinggal?" Yoona menjadi gugup, entah kenapa.

"Aku... membutuhkanmu?" kata Siwon sesaat sebelum ia tertidur. Masuk jauh ke alam mimpi.

"Jangan mabuk lagi." Yoona bergumam sambil tersenyum kecil.
Mungkinkah ia mulai menyukai Siwon?
*****


*Siwon POV*

Seberkas cahaya merambat menusuk ke mataku. Aku menggeliat di bawah selimut. Rasanya kepalaku pusing sekali. Ada apa?

Oh... aku ingat. Aku mabuk-mabukan kemarin. Ya, aku mabuk. Karna seorang Yeoja bernama Cho Yoona.

Tunggu, aku melihatnya. Sekarang. Aku yakin itu dia. Ia sedang membuka gorden kamarku. Tapi sedang apa ia disini? Apa ini hanya halusinasiku saja? Tapi yeoja itu terlihat begitu nyata...

Tiba-tiba aku mual. Aku ingin muntah. Aku berlari ke kamar mandi.

*End of POV*


*Yoona POV*

"Ada apa dengan namja itu?" Aku bergumam pelan. Benar-benar aneh. Apa dia mulai merasa mual karna alkohol semalam?

Omona! aku benar-benar gila karna namja ini! Karna dia, aku luluh dan menginap hingga aku harus tidur di sofa untuk menjaganya semalaman. Sungguh aneh. Aku merasa ini bukan diriku. Bukan Cho Yoona yang kasar pada Choi Siwon. Sungguh aneh.

Aku lupa masakanku!! astaga! aku harus ke dapur! *yoona berlari ke dapur*

*End Of POV*


"Kemana Yeoja tadi?" Siwon celingukan sehabis dari kamar mandi sambil memandang ke sekeliling penjuru kamarnya.

"Bau masakan..." gumam Siwon ketika hidungnnya tiba-tiba menangkap aroma sedap dari dapur.

"Siapa yang memasak?" fikirnya.



Ketika Siwon keluar dari kamar, ia mendapati seorang yeoja berambut panjang sedang asik bergelut dengan bumbu-bumbu dan sayur-sayuran di dapurnya.

Siwon masih berfikir keras, apa mungkin Yoona?

Siwon mendekati Yeoja itu dan menepuk pelan bahunya, namun tiba-tiba saja yeoja itu terkejut hingga hampir melompat dan hampir saja jatuh.

Namun beruntunglah yeoja itu, karna dengan sigap Siwon menangkap tubuhnya, dan mata mereka bertemu.

"Cho Yoona?" kata Siwon.

Yoona benar-benar gugup. Apa yang harus dikatakannya pada namja ini? terimakasih? tidak, tidak. Harusnya Siwon yang berterimakasih.
Yoona lalu berusaha lepas dari tangkapan Siwon dan Siwon pun mengerti lalu melepaskan tangannya dari tubuh Yoona.
"umm.. O-oppa sudah bangun. Duduklah." Yoona mengalihkan pandangannya dari wajah Siwon kembali ke masakannya.

Siwon yang masih kebingungan-pun menurut saja. Ia mengambil tempat duduk di depan meja makan.

Tak lama kemudian Yoona datang sambil membawa mug dengan asap mengepul di atasnya, lalu meletakkan gelas itu di hadapan Siwon.
"Itu air madu. Bagus untuk orang yang habis mabuk. Habiskan." jelasnya cepat seolah-olah bisa membaca wajah bingung Siwon yang bertanya apa-ini?
Yoona lalu kembali ke dapur, namun beberapa saat kemudian ia kembali dengan membawa nampan dengan sepiring sandwich buatannya disertai segelas susu, ommelete, dan salad, lalu meletakkannya dengan rapih di depan Siwon yang masih kebingungan.

Setelah menyusunnya, Yoona duduk di samping Siwon.

"Mwo? Makanlah." Yoona membuyarkan pandangan kebingungan Siwon yang menatap wajahnya.

"Semua ini-" kata-kata Siwon terhenti.

"Makanlah, Oppa. Aku baru akan menjelaskan semuanya." sahut Yoona cepat.

Siwon mengangguk sambil tersenyum dan mengangguk lalu mengambil garpu dan pisau, lalu mengiris sandwich itu dan melahapnya.

"Enak... kau pintar memasak." Puji Siwon sambil tersenyum pada Yoona.
Siwon sekarang mulai ingat kejadian semalam. Mulai dari Yoona membantunya pulang, ia menyatakan perasaannya pada Yoona di taxi, Yoona melepaskan dasinya, dan Yoona tersenyum sambil menyelimutinya. Siwon senang sekali.

Perasaan apa ini? Yoona merasa aneh saat Siwon menatapnya dan tersenyum padanya.

Biasanya senyuman itu memancarkan kelicikan. Tapi sekarang... Yoona merasa teduh saat menatap wajah Siwon.

"G-goomawo Oppa." jawab Yoona cepat, ia menunduk untuk menutupi pipinya yang merona sesaat.
"Kau belum minum air madunya..." kata Yoona sambil melirik heran mug dengan asap yang masih mengepul.
"Hm," Siwon mengangguk untuk menjawab pertanyaan Yoona karna mulutnya yang penuh.

"Kenapa?" tanya Yoona.

"Karna aku tidak suka madu. Rasanya aneh. Dan lengket." jawab Siwon singkat sambil tetap fokus menghabiskan madunya.

"Hmm.. dulu aku suka madu, tapi sejak aku mendapat ginja Oppa aku jadi tidak suka madu." Yoona bercerita.

"Tentu saja. Biasanya beberapa selera makan si pendonor akan mempegaruhi ginjalnya juga. Jadi kita akan punya beberapa kesamaan selera makan." Siwon tersenyum.
"Tapi Oppa.. kau harus meminumnnya. Itu baik untukmu." Yoona menyebutkan kata 'Oppa' dengan tulus kali ini.
Siwon menghela nafas panjang.

"Iya iya, nenek tua. Kau menang kali ini." Siwon tersenyum lebar pada Yoona dan meraih mug itu lalu menghabiskan semua isinya.

Yoona memandang Siwon dengan tatapan -apa-yang-terjadi-padaku-?-

Rasanya memang aneh. Biasanya Yoona akan sering mengalihkan pandangannya dari Siwon. Tapi kali ini berbeda. Yoona lebih senang memperhatikan gerak-gerik Siwon yang sepertinya jarang sekali ia perhatikan.

Mulai dari cara namja itu mengunyah makanannya dan menampakkan lesung pipinya, caranya meneguk minuman, benar-benar semuanya sangat aneh untuk Yoona. Hatinya.... luluh?

"Tumben sekali kau tidak marah aku panggil nenek tua?" Siwon mengusap bibirnya dengan telapak tangannya.
"Aku sedang tidak ingin marah." Yoona tersenyum tulus pada Siwon kali ini.
"Baguslah..." Siwon beranjak dari tempat duduknya dan mengusap-usap pucuk kepala Yoona.

"Jeongmal goomawo untuk semuanya." kata namja itu sambil tersenyum. Yoona mengangguk sambil menunduk. Menyembunyikan rona merah pipinya.
"Kau memang yang terbaik saat memasak." Siwon mengacungkan jempolnya.
"Aku mandi dulu, lalu mengantarmu pulang." katanya.


*****
Beberapa hari setelah kejadian itu...

Hening.


itulah suasana yang terlukiskan di mobil Choi Siwon saat ini. Siwon yang fokus pada kemudi tetap saja sesekali melirik Yoona yang duduk manis di sampingnya.

Yoona juga begitu, ia yang sesekali fokus ke jalan juga mencuri pandangan untuk memandang Siwon.

"Tidak. Aku tidak mencintai Siwon Oppa. Tidak. Aku tidak menyukainya. Ia telah memisahkan aku dengan Donghae Oppa. Aku tetap mencintai Donghae Oppa. Aku harus yakin." Yoona menggeleng-gelengkan kepalanya sambil sesekali menghembuskan nafas panjang.

"Atau mungkin aku harus merelakannya... Kebaikannya padaku... mungkin itu menunjukkan bahwa ia hanya ingin baik padaku sebagai sahabat. Mungkin aku harus mengakhiri ke-egoisanku." fikir Siwon sambil tetap fokus pada kemudi.


"Apakah kau sudah siap untuk pernikahan?" goda Siwon.

"Huh? oh... itu aku..." Yoona sekarang akan menjawab pertanyaan yang sama, dari orang yang sama namun dengan kondisi yang berbeda.

Yoona dulu menganggap Siwon brengsek, namun sekarang ia tahu, Siwon begitu mencintainya, dan ia juga merasa nyaman beberapa hari ini bersama Siwon. Tepatnya setelah kejadian Siwon mabuk itu.


Nampaknya Siwon menunggu jawabannya.

Apakah hatiku mulai berubah?


Apa aku mulai lelah dengan Donghae Oppa?


Atau hatiku sudah berpaling?


Apa aku mencintai Siwon Oppa?


Dan apakah...


Aku sudah melupakan Donghae Oppa...?







To Be Continued :)





huaaahhh... chapter 6 menyusul!!! :)

2 komentar:

  1. jangan lupakan Donghae oppa!! kenapa chapter ini gaada Donghae oppa ya? baru nyadar!! >< kkk~ update soon!! ^^

    BalasHapus