Selasa, 24 Januari 2012

No One Like You chapter 6 (YoonHae FanFict)

chapter : 6
Cast : Lee Donghae, Im Yoona, Choi Siwon, SuJu, SNSD

Genre : romance

disclaimer : cerita ini asli buatan saya, saya hanya pinjam nama mereka untuk fanfict. enjoy :)
*****
"Apakah kau sudah siap untuk pernikahan?" goda Siwon.

"Huh? oh... itu aku..." Yoona sekarang akan menjawab pertanyaan yang sama, dari orang yang sama namun dengan kondisi yang berbeda.

Yoona dulu menganggap Siwon brengsek, namun sekarang ia tahu, Siwon begitu mencintainya, dan ia juga merasa nyaman beberapa hari ini bersama Siwon. Tepatnya setelah kejadian Siwon mabuk itu.

"Oppa, apakah kita tidak salah berbelok?" tanya Yoona bingung karna matanya menangkap mobil ini sedang berbelok ke arah yang berlawanan dengan gedung yang akan dilihat dekorasinya oleh sepasang pengantin ini.

"Anio. Aku ingin mengirimkan undangan pada Donghae dulu. Karna kurir bilang undangan itu dikembalikan." Jelas Siwon sambil tersenyum.

"D-dikembalikan?" Yoona mengerutkan keningnya.

"Hmm, aku sendiri juga bingung. Apa mungkin dia sedang tidak dirumah, eh?" Siwon tersenyum sambil menggarung belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Kenapa harus begini? Hae oppa... apa yang kau rasakan saat ini?" Yoona membatin sambil menggenggam handphonenya.

Yoona membuka jauh-sekali ke dalam folder dan beberapa file yang masih ditutupi folder (?) dalam memory handphonenya. Disana, ada sebuah file. tertata rapi dengan judul "Fishy Hae Oppa~ and Deer Yoong~"

Dengan ragu-ragu, Yoona akhirnya memberanikan hati membuka folder itu dan melihat setiap foto yang ada di sana.

Beberapa foto awal, mungkin bagi orang lain tidak istimewa, tapi foto ini yang paling istimewa menurut Yoona.

Di dalam foto itu terlihat Yoona sedang mengecup kening Donghae dengan background sebuah pohon besar.

Flashback
"Yah! Cho Yoona!! kemari kau!" Donghae mengejar Yoona yang masih berlari di sekeliling sebuah pohon besar.
Yoona berhenti sebentar sambil berkacak pinggan dan menarik nafas panjang.
"Oppa! kau itu namja atau yeoja sih?! lambat sekali!!" Yoona lalu tertawa sambil berlari lagi mengelilingi pohon dengan Donghae yang nafasnya masih tersengal-sengal.
"Yah! Cho yo-" Donghae tiba-tiba berhenti berlari dan tergeletak tiba-tiba di atas rerumputan.
"Oppa!!!" Yoona yang panik melihat Donghae tiba-tiba pingsan lalu segera berlari menghampiri namjachingunya itu.

"Oppa!!" Yoona mengguncang-guncangkan tubuh Donghae yang lemas dengan mata namja itu yang terpejam.

"Oppa..!" Yoona makin panik karna Donghae tiba-tiba pingsan. Ia-pun menangis sambil memanggil-manggil nama Donghae.

Namun saat Yoona menangis makin keras, tiba-tiba Donghae langsung bangun dan memeluk gadisnya itu erat-erat.

"Oppa..." gumam Yoona lirih.

"Jangan lari-lari lagi! Aku lelah!" Donghae melonggarkan pelukannya lalu mengecup dahi Yoona sambil tersenyum nakal-penuh-kemenangan.

"Oppa baik-baik saja kan? Oppa tidak pingsan karna lelah? Apa kita harus ke rumah sakit?" Yoona mengusap wajah Donghae, mencoba memastikan bahwa namja dihadapannya itu baik-baik saja.

"Aku hanya bercanda, Yoong ^^" Donghae mengelus kepala Yoona.

"YAAAH LEE DONGHAE!!!" Yoona memukul-mukul dada Donghae keras, namja yang jadi korban pemukulan-pun hanya tertawa.

"Kau bilang mau foto-foto, eh?" Donghae menangkupkan kedua telapak tangannya di pipi Yeojachingunya.

"Hmm, bagaimana kalau di sini saja?" Yoona tersenyum ceria.

"Ne." Donghae mengambil kamera SLR (?) nya lalu membidikkannya tepat ke arah wajah Yoona.

"Yah!" Yoona menjerit kesal.

"Kau lucu sekali Yoong!!" Donghae tertawa geli-licik.

"Mana sini aku lihat!" Yoona mendekati Donghae sambil melihat hasil jepretannya.

"Maaa..!!! Oppa!! Aku pipiku terlihat gemuk!" Yoona memandangi fotonya sendiri.

"Siapa bilang kau gemuk hah? Sini biar aku hajar dia! Berani-beraninya mengatai yeojachinguku gemuk!" Donghae merapikan jaketnya seperti hendak berkelahi, Yoona tertawa geli.

Tapi Yoona tak mau membuang waktu. Ia segera menangkupkan tangan mungilnya di pipi Donghae dan mencium kening namja itu. Donghae yang tak mau kehilangan momen-pun segera membidikkan kameranya ke arah mereka berdua dan mendapatkan sebuah foto yang penuh dengan senyuman.

Foto-foto lain, kebanyakan hanya foto Yoona yang tidak menyadari bahwa Donghae sedang memotretnya.

Ada pose Yoona yang (tidak sadar) sedang mencium bau bunga, Yoona yang sedang tersenyum, Yoona yang sedang menggembungkan pipinya kesal, dan Yoona yang sedang tertidur lelap di pangkuan Donghae. Namun Yoona tak memiliki satu-pun foto candid itu.

"Ayo foto lagi, Oppa!" Yoona menarik-narik tangan Donghae dan mengajaknya berteduh di bawah sebuah pohon besar.

Donghae memposisikan kameraya diatas sebuah batu yang -cukup- besar dan memasang timer.

Mereka benar-benar mesra dan sangat serasi. Benar-benar hari yang indah....


Flashback end
"Nah, kita sudah sampai chagi. Ayo turun." Siwon melepas sabuk pengaman dan turun dari mobil. Yoona tersenyum dan mengikuti Siwon. Senyum yang dipaksakan.


*Yoona POV*

Memandangi foto-foto ini...
Entah kenapa hatiku terasa nyeri setiap aku mengingatnya...
Lee Donghae.
Mungkin aku terlalu pabo..

Aku hanya ingin membuatnya hidup nyaman dan bahagia..

Aku tak mau hidupnya jadi sulit karna diriku.

Aku ingin ia menjalani hidupnya yang baru.

Walaupun aku merasakan sakit yang amat sangat.

Namja di sampingku, Choi Siwon.

Ia baik, dan tulus mencintaiku.

Semua orang mendukung hubunganku denganya.

Tidak seperti hubunganku dengan Hae Oppa dulu, banyak sekali yang menentang.

Tapi semakin hari aku semakin menyadari

Bahwa aku hanya membutuhkan namja bernama Lee Donghae itu.

Aku membutuhkan wajah ikan-nya

Aku membutuhkan cintanya

Aku membutuhkan senyumannya

Aku membutuhkan semua kasih sayangnya

Karna aku benar-benar membutuhkannya

Tak ada yang lain,

Selain dia.
Hanya Lee Donghae.


*Yoona POV end*

*Donghae POV*


Mungkin semua orang akan menganggapku bodoh. Bagaimana tidak? aku membuat diriku sendiri menangis setiap malam karna harus berusaha merelakan kekasihku bersama dengan namja lain.

Tapi mereka tak tahu apa yang aku inginkan.

Aku akui, Cho Yoona adalah yeoja yang kuinginkan. Tapi BUKAN yang aku pentingkan.

Bagiku, HIDUP CHO YOONA adalah hidupku. 

Jika dia tidak hidup, maka aku juga tidak hidup.

Setiap hembusan nafasnya adalah hembusan nafasku juga.

Jika dia menangis, aku akan menangis dan merasakan luka 100x lipat darinya.

Jika dia bahagia, aku akan menjaga kebahagiaannya 100x lebih ketat agar dia bisa selalu tersenyum.

Memandangi foto-foto dirinya membuatku sakit.

Tapi ini juga membuatku sadar, betapa aku sangat beruntung pernah menjadi Namja yang mengisi hatinya.

Pernah menjadi Namja yang bisa memeluknya untuk memberikan rasa hangat padanya.

Pernah menjadi Namja yang bisa menciumi pucuk kepalanya untuk membuatnya nyaman.

Pernah menjadi Namja yang bisa mengusap air matanya saat ia menangis.

Pernah menjadi Namja yang bisa mendengar suara lembut dan aegyo-nya.

Pernah menjadi Namjachingunya.

Pernah menjadi Namjachingu dari yeoja yang paling berharga.

Yeoja yang paling berharga, Cho Yoona.


*Donghae POV end*



"Nuguseyo?" Jawab Donghae malas. Siapa lagi orang yang mengetuk pintunya pagi-pagi selain kurir pengantar undangan itu lagi? Undangan yang selalu menyayat hatinya.

Tapi tak ada jawaban dari luar. Sepertinya memang bukan kurir. Donghae lalu menuju ke pintu dan membukanya.

"Choi Siwon?" Donghae melirik namja yang sedang menggandeng Yoona. Terkejut, memang. Tapi ini kan, akting?

"Aku mengantarkan undangan ini." Siwon menyodorkan undangan pada Donghae. Dengan sangat berat Donghae mengambilnya.

"Datanglah kalau kau ada waktu." Siwon tersenyum pada Donghae. Senyum tulus? tidak, tidak. Itu masih senyum kemenangan.

"Molla. Aku tidak bisa janji." sahut Donghae cepat dan ketus.

Yoona sedari tadi hanya menunduk, ia sedang memikirkan sesuatu.

"Chagi, kau baik-baik saja?" Siwon mengusap kepala Yoona, di depan Donghae.

Yoona mengangguk pelan, dan sangat berat.

"Oppa, bisakah aku berbicara dengan Donghae Oppa sebentar? Aku ingin mengajaknya minum kopi." Yoona memohon pada Siwon dengan jurus andalan 'puppy-eyes'nya.

"Hmm..." Siwon melirik Donghae sekilas. Tidak ada -tampang-ingin-merebut- dari wajah namja itu.

"Baikah, satu jam.. apakah cukup?" tanya Siwon.

Yoona mengangguk sambil tersenyum.

"Akan aku jemput nanti. Bye..." Siwon melambaikan tangan dan tersenyum pada Yoona dan Donghae. Perlahan, punggungnya mulai menjauh dan menghilang. Namja itu sudah pergi meninggalkan Donghae dan Yoona yang masih terperangkap dalam canggung.

"Mau minum kopi, eh?" Donghae menaikkan sebelah alisnya dengan logat nakalnya seperti biasa.

"Aku ingin bicara." Yoona berbicara cepat dan jelas, seperti menahan sesuatu.

"Aku serius." Sambungnya cepat sebelum Donghae sempat membuka mulutnya.



*****


"Jadi..." Donghae meletakkan dua cangkir mochacinno hangat di atas meja kecil di depan sofa tempat mereka duduk sekarang.

"Apa yang mau kau bicarakan secara serius?" Donghae menatap lekat-lekat ke mata Yoona, tapi ia tak mampu menerawang mata itu seperti biasanya.

"Aku..." suara Yoona bergetar. Dan Donghae hafal betul nada bicara itu. Yoona akan menangis.

"Aku..." Suara Yoona malah terdengar semakin tercekat.

"A-"

Donghae memeluk Yoona.

Erat.
Sangat erat.

Dan ketika ia melonggarkan pelukannya, ia mengecup pucuk kepala Yoona.

Kecupan yang sudah lama tidak dirasakan Yoona. Yoona memejamkan matanya, menikmati?

"Dengar..." Donghae memeluk Yoona erat.

"Aku mau kau tersenyum..."

"Kau mungkin tak mengerti apa maksudku,"

"Tapi aku melakukan ini untukmu, Yoong."

"Aku ingin melihatmu tersenyum."

"Tulus dan bahagia."

"Dan jika kau mau aku datang ke acara pernikahanmu,"

"Aku akan datang."

Donghae melonggarkan pelukannya dan melihat wajah Yoona, wajah gadis itu sembab. Ia benar-benar menangis.

"Oppa..." Yoona bergumam.
"Aku juga ingin mengatakan sesuatu." Yoona belum memindahkan tangannya yang masih melingkar di pinggang Donghae.
"Jika Oppa ingin aku tersenyum..."

"Jika Oppa ingin aku bahagia..."

"Bukan Choi Siwon.."

"Bukan dia, Oppa."

"Aku hanya mau kau.."

"Bukan kau yang berbohong..." Yoona menatap Donghae marah.

"B-bohong? Yoong... Apa kau sudah tahu?" Donghae memutar otaknya.









To be Continued!!!!

See ya at chapter 7 ~~~!!! ^^

1 komentar: