Selasa, 10 Januari 2012

No One Like You chapter 1 (YoonHae FanFict)

No One Like You (FANFICTION)

chapter : 1
Cast : Lee Donghae, Im Yoona, Choi Siwon, SuJu, SNSD

Genre : romance

disclaimer : cerita ini asli buatan saya, saya hanya pinjam nama mereka untuk fanfict. enjoy :)


"Oppa!!" Yoona berusaha mengejar Donghae yang sudah berjalan cukup jauh didepannya.

"Oppa!!!" Yoona berteriak lagi berusaha mencegah Donghae melangkah lebih jauh.

"Yoona-ah..." Siwon menarik tangan Yoona dengan kuat dan menarik gadis itu dalam pelukannya.
"Donghae Oppa hanya sibuk kan, Oppa? dia tidak akan melupakan aku kan, Oppa?" Yoona mulai menangis di pelukan Siwon.

"Ne, dia hanya sibuk. dia tidak akan lupa." Siwon membelai rambut Yoona berusaha menenangkan gadis itu.

FLASHBACK START

"Aku mohon, Siwon-ssi... hanya kau yang bisa membantu Yoona. aku mohon, relakan satu ginjalmu untuk Yoona. aku mohon.." Dongahe menangis sambil berlutut dan memohon pada Siwon.

"Untuk apa aku mendonorkan ginjalku untuk orang yang tidak mencintaiku?" jawab Siwon ketus.

"Kau... kau menginginkan dia?" Donghae menengadah, menatap wajah dingin Siwon.

"Tinggalkan Yoona, dan buat ia menikahiku. aku akan mendonorkan ginjalku padanya, secepatnya." Siwon memperjelas.

"Kau mau aku meninggalkan Yoona?" Donghae mulai berdiri dan memandang Siwon kesal.

"Ya, aku mau kau melakukannya. Kuberi kau waktu satu minggu, jika kau tak meninggalkannya, aku takkan mau mendonorkan ginjalku untuk dia." Siwon makin menekan Donghae.

"Hanya aku yang cocok dengannya, bahkan kedua orangtuanya pun bukan orangtua kandungnya, sungguh miris." Siwon makin sadis melontarkan kalimat-kalimat pedas.

"Baik, akan kulakukan." Donghae menjawab sambil berlinang air mata, memikirkan kesehatan Yoona.

"Deal?" Siwon mengulurkan tangannya.

"Deal...." Donghae akhirnya menjabat tangan Siwon dengan kenyataan bahwa ia harus meninggalkan Yoona. demi kebaikannya. 


*Donghae POV*

"Oppa!!" aku mendengarnya memanggil namaku. drama ini memang gila. aku harus pura-pura amnesia untuk menyelamatkan hidupnya.

Disaat ia membutuhkan ginjal, bahkan aku, tunangannya tak punya ginjal yang cocok dengannya. ia membutuhkan ginjal namja itu. dengan imbalan aku harus melepaskannya.
aku sangat ingin meninju wajahnya saat ia meminta imbalan seperti itu padaku, tapi ini demi gadisku, demi Im Yoona. dan aku mencintainya.

*END POV*


"Kau mau kemana? Lee Donghae?" Kyuhyun tiba-tiba mengganggu Yoona yang sedang menyiapkan makanan untuk Donghae.

"Ya! panggil dia Hyung! dia itu lebih tua darimu!" Yoona melirik Kyuhyun kesal.

"Tapi kau lebih muda dariku." Kyuhyun mengacak-acak rambut Yoona dan duduk di sofa.

"Kau dan Seohyun bagaimana?" Yoona mulai memancing. entahlah, ia sangat senang memancing amarah Kyuhyun.

"Yang pasti tidak seburuk Lee Donghae-mu itu yang meninggalkanmu begitu saja." Kyuhyun sewot sambil tetap fokus pada PSP miliknya.

"Aku berangkat." telinga Yoona sudah panas mendengar banyak orang mencibir Donghae seperti itu. Yoona yakin DOnghae akan segera mengingat semuanya. ia yakin sekali. walaupun sekarang ginjalnya tidak berfungsi baik, tapi ia akan membantu Donghae mengingat segalanya.

*****


Ini sudah keempat kalinya Yoona datang ke apartemen Donghae berharap Donghae akan membuka pintu dan menerima makanan masakan Yoona.
Yoona sedikit kecewa melihat rantang makanan yang kemarin ia tinggalkan sama sekali tidak disentuh dan makanannya mulai basi.

"Donghae Oppa!" Yoona mengetuk-ngetuk pintu apartemen, ia sengaja tak menggunakan bel, entah kenapa.

"Aku bawakan kau makanan, makanlah jika kau sempat, ya Oppa?" Yoona berteriak-teriak dari luar apartemen.

tiba-tiba saja pintu apartemen terbuka dan Yoona terkejut.

"Ya!! Chugullae?! aku sudah katakan aku tak mau makan makanan dari orang yang tidak aku kenal!!" Donghae berteriak di depan wajah Yoona.

"Im Yoona imnida," Yoona membungkukkan badannya.

"Aku tunangan Oppa, Oppa pasti akan mengingatku nanti." Yoona tersenyum lebar.

"Aku tidak punya tunangan. sana pergi!" Yoona diusir (lagi)

"Aku sudah 4 hari membawa makanan untuk Oppa... apa Oppa tak mau mencicipinya?" Yoona tiba-tiba saja mendekat dan bergelayut manja di lengan Donghae.

*Donghae POV*

"Aku tidak punya tunangan. sana pergi!!" aku mengusirnya, walau berat untukku sendiri melakukannya. aku berharap ia akan segera pergi dan belajar melupakanku.

"Aku sudah 4 hari membawa makanan untuk Oppa... apa Oppa tak mau mencicipinya?" Yoona tiba-tiba saja mendekat dan bergelayut manja di lenganku sambil tersenyum lebar.

Aku panik, dan membeku. aku tak pernah merasakan sentuhannya hampir setengah tahun ini. seharusnya dia membenciku, dan meninggalkanku, tapi apa ini? dia sepertinya sulit sekali pergi dariku.

"Le-lepaskan!" aku mencoba menggoyangkan lenganku untuk mengusir tangannya, tapi memang aku yang terlalu lemah atau yeoja ini yang terlalu kuat membuatku tak bisa melepaskan tangannya. Dan ia tersenyum mengetahui usahaku yang sia-sia.

"Kalau Oppa menghabiskan makanan yang aku bawa ini, aku akan pergi dari apartemen Oppa. aku janji..." Yoona memohon padaku dengan wajah memelas, plus puppy eyes andalannya, ia sepertinya masih ingat betul apa kelemahanku.

"Masuk." jawabku singkat dan meninggalkannya masuk ke dalam apartemen.

*END POV*


"Apartemen Oppa tidak berbeda.." ujar Yoona.

"Kau pernah masuk?" Donghae menjalankan aktingnya lagi.

"Apa Oppa benar-benar lupa? kan aku yang men-desain interiornya untuk Oppa.." Yoona berusaha tersenyum walaupun ia terkejut mendegar Donghae berbicara begitu.

"Molla. aku tidak ingat. dan tidak ingin mengingat." Donghae kembali berkomentar ketus sambil duduk di sofa.

*Yoona POV*

"Molla. aku tidak ingat. dan tidak ingin mengingat." Donghae kembali berkomentar ketus sambil duduk di sofa.

tidak. aku pasti bermimpi. iya, ini pasti mimpi. Oppa tak pernah berkata ketus seperti itu padaku. Oppa menyayangiku. Oppa hanya amnesia sesaat. aku yakin itu. 
*END POV*


"Makanlah, Oppa." Yoona membongkar rantang dan meletakkan makanan yang tadi pagi dibuatnya di atas meja kecil di hadapan Donghae.

"Goomawo." Donghae hanya menjawab cepat dan mulai makan.

Yoona memandangi wajah namja yang sibuk makan itu. masih tampan, masih sama seperti setengah tahun lalu. hanya saja sikapnya... dingin. seperti bukan Lee Donghae.

"Hujan..." gumam Yoona pelan saat matanya tak sengaja menangkap rintik-rintik hujan yang turun dari jendela.

Donghae jadi ingat, dulu mereka pernah berduaan di apartemen, dan sedang hujan.

FLASHBACK start.

Yoona tiduran dan paha Donghae jadi bantalnya.

"Hujan Oppa..." gumam Yoona.

"Hmm.." Donghae menjawab seadanya.

"Aku suka hujan, Oppa." sambung Yoona.

"Aku tahu.." Dongahe menjawab singkat lagi.

"Hujan itu hangat, Oppa. walaupun ia dingin, tapi ia bisa menghangatkan aku." jelas Yoona lagi.

"Aku tahu..." Donghae membelai rambut Yoona yang lembut.

"Tapi aku lebih suka Oppa. Oppa dingin diluar, tapi Oppa sangat hangat padaku, dan aku sayang sama Oppa. Saranghae, Oppa." Yoona tersenyum memandang wajah Donghae yang kini juga sedang memandang wajahnya.

"Dan aku lebih mencintaimu, calon istriku. Jeongmal saranghae." Donghae lalu menunduk dan mengecup pipi Yoona, membuat wajah gadis itu memerah.


FLASHBACK END
"Oppa melamun?" Yoona memandang Donghae bingung.

Donghae yang buyar lamunannya tidak menjawab dan langsung melanjutkan makannya.

"Oppa pasti mengingat hal itu... aku juga, Oppa..." batin Yoona.

To Be Continued.......






Ditunggu ya comment-nya ^^
Goomawo..




4 komentar:

  1. waaah, fanfic yoonhae.. update soon ya concon.. keep support yoonhae.. akhirnya punya temen pyrotechnics yang satu sekolah.. ntar kelas 9 kita fangirling bareng-bareng.. \(^o^)/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Okeee... tentu saja akan di update ;)
      chap 2 bentar lagi ku upload.

      Hapus
  2. no one like you... hmmm i like it!!!
    next!

    BalasHapus