Rabu, 25 Januari 2012

No One Like You chapter 7 (YoonHae FanFict)

chapter : 7
Cast : Lee Donghae, Im Yoona, Choi Siwon, SuJu, SNSD

Genre : romance

disclaimer : cerita ini asli buatan saya, saya hanya pinjam nama mereka untuk fanfict. enjoy :)
 
 SPECIAL THANKS : untuk Baek Seung Jo, aku pinjam nama ya :)
 
*****

"Dengar..." Donghae memeluk Yoona erat.

"Aku mau kau tersenyum..."

"Kau mungkin tak mengerti apa maksudku,"

"Tapi aku melakukan ini untukmu, Yoong."

"Aku ingin melihatmu tersenyum."

"Tulus dan bahagia."

"Dan jika kau mau aku datang ke acara pernikahanmu,"

"Aku akan datang."

Donghae melonggarkan pelukannya dan melihat wajah Yoona, wajah gadis itu sembab. Ia benar-benar menangis.

"Oppa..." Yoona bergumam.
"Aku juga ingin mengatakan sesuatu." Yoona belum memindahkan tangannya yang masih melingkar di pinggang Donghae.
"Jika Oppa ingin aku tersenyum..."

"Jika Oppa ingin aku bahagia..."

"Bukan Choi Siwon.."

"Bukan dia, Oppa."

"Aku hanya mau kau.."

"Bukan kau yang berbohong..." Yoona menatap Donghae marah.

"B-bohong? Yoong... Apa kau sudah tahu?" Donghae memutar otaknya.
 
 
continue chapter 7
 
 
"Oppa.. Kau benar-benar pabo! Fishy Paboya Donghae~!" Yoona menghapus air matanya sendiri sambil tersenyum naif pada Donghae. 

"..." Bibir Donghae membisu. Apa maksud Yoona sebenarnya? Apa dia benar-benar tahu?

"Oppa.. 'puppy eyes' yang kau ajarkan padaku benar-benar mampu membujuk Dokter Baek." Yoona tersenyum masam.

"..." Jadi dari Dokter Baek? Sejak kapan? Bagaimana bisa?

"Kau benar-benar tak ingin bicara padaku, Oppa?" mata bening Yoona mengalirkan air mata lagi.

"Yoona.. aku bisa jelask-"

"Kenapa Oppa membohongi aku? Apa gunanya?" Air mata Yoona mengalir lebih deras.

"Aku melakukannya kare-"

"Oppa pikir permainan ini lucu? membuatku menangis setiap malam itu lucu? Hentikan, Oppa." Yoona masih sesenggukan.

"..."
 
"..."
Donghae membungkam bibir cerewet Yoona dengan bibirnya. Awalnya hanya mengecup, namun kini Donghae tak mampu lagi membendung segala perasaannya pada Yoona.

Perlahan-lahan Donghae melumat lembut bibir Yoona, Awalnya mata Yoona memang terbelalak, namun kehangatan yang diberikan Donghae mampu membuatnya nyaman dan mulai mengikuti Donghae.

Donghae tak mau menyentuh Yoona lebih jauh lagi, ia lalu melepaskan kecupannya perlahan-lahan.


"Oppa..." ucap Yoona lirih. Donghae mengucap kepala Yoona, sayang.

"Banyak hal di dunia yang tak mampu aku jelaskan padamu." jelas Donghae.

"Oppa ingin meninggalkan aku, eh?" Yoona tersenyum miris.

Donghae mengecup bibir Yoona lagi, walau hanya sekilas.

"..."

"..."


Keduanya membisu.


*Donghae POV*

Bibirnya itu benar-benar seperti candu. Manis sekali, sangat manis. Itu adalah ciumanku yang pertama setelah perpisahan kami hampir 9 bulan.

Rasanya kepalaku akan meledak!!!! Kenapa aku harus mengecup bibirnya itu?! Astaga Tuhan, aku benar-benar sudah tak sanggup lagi.

Sampai kapan aku harus menutupi rahasia ini?

SIAL!! kenapa Dokter Baek luluh dengan 'puppy eyes' Yoona? Aigoo..!

Lalu apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku mengakui semuanya? Lalu bagaimana dengan Siwon? 

Aku ingin sekali egois dan mengungkapkan semuanya, tapi sungguh, bagaimana kalau Siwon akan menyiksa Yoona?

Tidak, aku bisa melindunginya. Aku yakin aku bisa.

SHIREO!!!! PABOYA!! YAH LEE DONGHAE!! Kau harus mementingkan keselamatannya!

*End of POV*

*Yoona POV*

Hangat sekali. Ini adalah ciuman Hae Oppa yang pertama sejak kami berpisah sekitar 9 bulan lalu, ketika dia mengalami amnesia palsu itu.

Aku sebenarnya merasakan nyaman saat ia mengecup bibirku, apalagi saat dia melumat bibirku dengan sangat lembut. Aku sangat menyukainya. Tapi hatiku masih terlalu sakit karna kebohongan pabo yang dibuatnya.

Flashback in Yoona POV
 
Ini yang kesekian kalinya aku mengurungkan tanganku untuk mengetuk pintu ruangannya. Ruangan yang cukup besar dengan nama "Dr. Baek Seung Jo" tertera di depan pintunya.
 
Hari ini semakin dekat dengan tanggal pernikahanku dan Siwon Oppa. Aku tak bisa hanya diam dan pura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Jelas-jelas waktu itu dokter yang menangani pemukulan Donghae Oppa melihat sendiri kejadiannya.
 
'Tok tok tok'
 
Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengetuk pintunya.
 
Tapi sudah beberapa kali aku ketuk, kenapa tidak ada jawaban?
 
Aku mendengus kesal-pasrah-kecewa. Mungkin tidak terjadi apa-apa. Mungkin bukan takdirnya aku bertemu dengan dokter Baek itu.
 
Aku melangkah gontai menyusuri lorong rumah sakit. Pertanyaan seperti 'dimana dokter Baek?' selalu saja melintasi kepalaku.
 
BRUGH!
 
Aku menabrak seseorang. Ya Tuhan, kenapa aku sial sekali hari ini?! sudah tidak bertemu Dokter Baek, menabrak orang pula.
 
"Joesonghabnida," kataku sambil membungkukkan badan beberapa kali.
 
"Gwaenchanayo." jawab orang yang kutabrak tadi.

Ketika aku berhenti dengan kegiatan -membungkuk-meminta-maaf- itu, aku melihat orang yang aku tabrak ini. Seorang dokter, eh? muda sekali. Terlihat seperti seumuran dengan Siwon Oppa.

Tapi tunggu, name tag-nya kenapa...? Dr. Baek Seung.. Jo? Dr. Baek Seung Jo.

OMO!! Itu dokter Baek Seung Jo!! 
 
Aku memanggil namanya berusaha supaya ia tidak berjalan semakin jauh, dan usahaku tidak sia-sia, setelah aku memperkenalkan diri, ia dengan ramahnya mengajakku masuk ke ruangannya.
"Jadi... sepertinya kau bukan pasienku?" kata Dokter Baek. Aku mengangguk antusias.

"Dokter, aku mohon beritahu aku yang sejujurnya tentang pasien bernama Lee Donghae." tanyaku tegas dan cukup lantang.

BINGO! wajah Dokter Baek berubah! menjadi tegang dan serius. Berkali-kali ia membenahi posisi kacamatanya yang bahkan sama sekali tidak miring menurutku.

"Maaf, tapi aku harus menjaga privasi seorang pasien." jawabnya tegas.

Aku tidak boleh menyerah! aku harus tahu kebenarannya.

"Aku sudah tahu semuanya, Dokter. Yang aku perlukan hanya kepastian." tukasku asal. Semoga cara 'memancing' ini berhasil.

Dokter Baek menghembuskan nafas panjang.

"Sudah kuduga kebohongannya tak akan bertahan lama." kata Dokter Baek.

Astaga Oppa.. Apa yang kau sembunyikan?

"Jadi benar, Donghae tidak mengalami amnesia?" tanyaku setelah menelan ludah.

"Ya. Dia hanya berakting. Kebetulan, Dia adalah sahabat baik adikku. Ia bilang bahwa ada suatu masalah dimana dia harus berakting mengalami amnesia." jelas Dokter Baek.

Akting? Omona Oppa... Apa yang sebenarnya terjadi...?

End Flashback
 
Sungguh gila, dan keterlaluan. Apa maksudnya melakukan akting pabo itu?
*End Of Yoona POV*


"Jadi Oppa masih tidak mau memberi tahu aku?" Yoona berusaha mengubah hati Donghae, dengan wajah sembabnya.

"Mianhae... Jeongmal mianhae..." Donghae menunduk dalam.

"Kalau begitu aku juga minta maaf, Oppa. Aku tak mau lagi ikut dalam permainan Oppa." Air mata Yoona mulai mengalir lagi. Ia cepat-cepat mengambil tasnya dan meletakkan undangan di atas meja dan beranjak menuju pintu keluar.

"Aku ingin kau tahu satu hal, Yoong." Kalimat Donghae berhasil mencegah Yoona melangkah lebih jauh, walaupun Yeoja itu masih memunggunginya.

"Aku hanya tak mau kau menanggung beban lebih dalam dari yang aku rasakan." sambung Donghae. Yoona masih membatu di tempatnya berdiri, beberapa langkah dari pintu keluar.

"Dulu kau sendiri yang mengatakan padaku, Oppa. Bahwa semua masalah harus dihadapi bersama." Yoona berusaha menahan air matanya mengalir makin deras.

"Karna kita-lah masalahnya." sahut Donghae cepat,

"Dan pernikahanmu... mianhae, aku takkan mampu melihatnya." sambung Donghae lagi.

"Jika kau memang ingin melakukan permainan ini, Oppa. Lakukan hingga akhir. Hadapi bersama. Aku dan Oppa... kita akan menangis bersama-sama saat pernikahanku berlangsung." kata Yoona sesaat sebelum ia keluar dari apartemen Donghae.


"Kau ingin melihatku menangis melihat pernikahanmu, Yoong? Baik, Akan aku lakukan. Permintaanmu adalah perintah untukku....."
 
 
 
 
 
 
 
 
HuaaahHH!!!
To Be Continued!!! :) See ya at part 8.

Part 8 itu akhirnya looh. Jangan lupa commentnya. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar